Feses Bayi Baru Lahir Berwarna Hitam, Normal Enggak Sih?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 21 Mei 2020 | 14:00 WIB
Feses Bayi Baru Lahir Berwarna Hitam, Normal Enggak Sih?
Ilustrasi bayi buang air besar. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Feses Bayi Baru Lahir Berwarna Hitam, Normal Enggak Sih?

Buang air menjadi kebiasaan manusia sejak baru lahir untuk membuang sisa-sisa makanan atau minuman yang telah diproses dalam tubuh.

Umumnya, feses manusia berwarna kuning kecoklatan. Tapi tidak pada bayi baru lahir.

Bayi yang baru berusia beberapa hari, masih akan mengalami perubahan warna saat buang air besar.

Baca Juga: Di Rumah Aja Tapi Tetap Jerawatan, 5 Hal Ini Mungkin Penyebabnya

Ilustrasi bayi yang baru lahir (Foto: shutterstock)
Ilustrasi bayi yang baru lahir (Foto: Shutterstock)

"Pertama buang air besar akan mengalami mekonium atau pup pertama bayi warnanya hitam atau hijau zaitun," kata Konselor menyusui, bidan Bd Salshabila Am. Keb dalam siaran langusung melalui akun Instagram Lactamilmama, Rabu (20/5/2020).

Ia melanjutkan, hari ke empat sampai kelima warnanya berubah akan kuning kecoklatan. Ada juga fasenya nanti kaya warna biji cabai.

Selain itu, karena bayi usia di bawah enam bulan umumnya hanya mengonsumsi air susu ibu sehingga tak heran jika bentuk fesenya masih cair.

Salshabila menjelaskan bahwa itu bukan berarti bayi mengalami diare.

"Kalau tekstur karena yang dikonsumsi masih ASI jadi wajar kalau pupnya masih cair. Terutama yang masih asi angka diare sangat kecil," tuturnya.

Baca Juga: Video Jual Keperawanan Viral, Sarah Salsabila Keihl Pilih Rehat Main Medsos

Penting juga untuk memastikan bahwa bayi tidak mengalami dehidrasi, tambah Salshabila. Terutama pada bayi baru lahir.

Saat usianya baru enam hari, normalnya bayi buang air kecil enam kali dalam 24 jam. Selain itu warna urin juga tidak terlalu kuning pekat.

Ia menambahkan, tanda bayi tidak dehidrasi juga bisa dilihat dari suhu tubuh yang tidak terlalu panas dan bentuk ubun-ubun bayi tidak cekung.

"Tapi yang perlu pertama dilihat adalah jumlah pipisnya," ucapnya.

Hal tersebut yang juga akan mempengaruhi berat badan bayi. Salshabila menyampaikan bahwa beberapa waktu setelah lahir, bayi akan mengalami penurunan berat badan. Tetapi hal itu normal.

"Baru lahir bayi akan mengalami penurunan berat badan tapi gak lebih dari 10 persen," jelasnya.

Namun selama empat minggu, bayi harus mengalami kenaikan berat badan sebanyak 800 hingga 1000 gram dari berat lahir.

Oleh karena itu, Salshabila mengingatkan pentingnya orangtua memantau berat badan bayi setiap saat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI