Angkat Beban, Bobot Cepat Turun tapi Perempuan Jadi Berotot? Ini Faktanya

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 21 Mei 2020 | 12:05 WIB
Angkat Beban, Bobot Cepat Turun tapi Perempuan Jadi Berotot? Ini Faktanya
Ilustrasi perempuan angkat beban. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Angkat beban atau weight lifting disebut menjadi salah satu olahraga paling tepat dan cepat untuk menurunkan berat badan.

Terlebih setelah nanti Hari Raya Idulfitri, biasanya akan banyak yang mengeluhkan naiknya berat badan.

Oleh karena itu, olahraga angkat beban bisa menjadi salah satu pilihan

Tapi, hal ini bisa menjadi kendala tersendiri bagi banyak perempuan.

Baca Juga: Cewek Ini Ngerjain Ibunya Biar Bisa Joget TikTok, Warganet Auto Salfok

wefitness hadir menjadi solusi pekerja kantoran yang ingin melakukan aktivitas fisik. (Dok. wefitness)
wefitness hadir menjadi solusi pekerja kantoran yang ingin melakukan aktivitas fisik. (Dok. wefitness)

Anggapan yang timbul di masyarakat bahwa angkat beban akan membuat seorang perempuan berotot. Tapi benarkah anggapan tersebut?

"Stigma kalau cewek angkat beban itu jadi berotot itu sebenarnya enggak," ungkap COO DOOgether, Helmy Rianda, saat Nutritalk di akun Instagram Nutrifood, Rabu (20/5/2020).

Helmy menjelaskan bahwa saat angkat beban yang terjadi ialah gerakan yang terus menerus.

Misalnya sering push up dan squat, hal itu perbedannya yang bertambah ialah strenght-nya sehingga mengurangi fat yang ada di tubuh.

"Weight lifting itu yang jelas engga bikin cewek beroot, sekarang banyak perempuan juga di boothcamp itu. Mereka mulai engga takut angkat beban, badan itu kalau kita makin variasi makin cepat ngeburning fatnya ini," kata Helmy.

Baca Juga: Teman Sekolah Bongkar Kelakuan Meghan Markle yang Genit dan Menggoda

Selain itu, Nutrition & Welleness Consultant Nutrifood, Aldis Rusli, juga mengatakan bahwa perempuan tidak perlu takut untuk angkat beban.

"Karena engggak bikin langsung ujug-ujug langsung gede, sangat tidak mungkin berotot. Otot itu juga karena faktor hormonal berpengaruh, jadi jangan ketakutan langsung berotot," katanya.

Aldis juga menambahkan masyarakat harus sadar dengan melatih otot tidak hanya mengefisienkan kardio tapi juga resistance.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI