Komplikasi Makin Beragam, Pasien Covid-19 Bisa Alami Pembekuan Darah

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 21 Mei 2020 | 10:05 WIB
Komplikasi Makin Beragam, Pasien Covid-19 Bisa Alami Pembekuan Darah
Ilustrasi pembekuan darah (Freepik/sci8indy)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komplikasi Makin Beragam, Pasien Covid-19 Bisa Alami Pembekuan Darah.

Kompilkasi yang ditimbulkan dari virus corona atau Covid-19 semakin beragam.

Baru-baru ini para ahli medis dan peneliti menemukan bahwa pasien Covid-19 juga mengalami pembekuan atau gumpalan darah.

Dalam siaran pers yang diterima, Suara.com, Rabu (25/5/2020), Anggota Dewan Penasihat COVID-19 dari The Physiological Society, Pratima Chowdary menulis bahwa beberapa negara melaporkan sebanyak 40 persen dalam perawatan intensif mengalami pembekuan darah.

Baca Juga: Rahasia Kastengel Enak dan Gurih: Pilih Jenis Keju Tua!

Pasien di bangsal juga memiliki prevalensi yang lebih tinggi walaupun tidak sama besarnya dengan pasien yang dirawat intensif.

Kelebihan trombosis ini telah dikonfirmasi dalam laporan otopsi di mana trombosis yang lebih luas telah dicatat di paru-paru dan trombosis tercatat di pembuluh darah organ lain.

Ilustrasi pasien menggunakan alat bantu pernapasan. (Shutterstock)
Ilustrasi pasien Covied-19 menggunakan alat bantu pernapasan. (Shutterstock)

Lantas apa bedanya dengan pembekuan darah pada umumnya?

"Ada pandangan yang berkembang bahwa trombi arteri pulmonalis pada pasien-pasien ini mungkin mewakili pembentukan trombus (penggumpalan darah) de novo, tidak seperti gumpalan khas yang mewakili fenomena emboli," ujar Pratima.

Dengan kata lain, gumpalan terbentuk oleh deposito baru di pembuluh darah daripada gumpalan yang terbentuk di bagian lain dari tubuh yang bermigrasi. Ini mungkin menjelaskan timbulnya lambatnya sesak napas.

Baca Juga: Bunuh Virus Corona Covud-19, Semua Orang Perlu Cuci Tangan 6 Kali Sehari!

Pada beberapa pasien, sesak napascepat yang lebih khas merupakan akibat oklusi cepat dari pembuluh darah paru telah terlihat.

"Saya menduga kombinasi keduanya umum terjadi pada kelompok pasien, dengan trombi perifer yang lebih kecil mewakili pembentukan trombus de novo. Trombi di arteri yang lebih besar mungkin berasal dari emboli," kata dia. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI