3. Gangguan Rahim
Sekitar 10-15 persen disebabkan oleh gangguan rahim, misalnya ada polip atau myoma di rahim.
Akan tetapi tak semua myoma menyebabkan gangguan kesuburan, tergantung pada tempat dan ukurannya.
Kemudian adenomyosis di rahim yang berbentuk seperti kista namun tumbuh di dinding rahim, terlihat sebagai bercak-bercak benjolan. Biasanya jika tak mengganggu, kondisi ini tidak perlu dioperasi.
Baca Juga: Kabar Baik! 4 Anti Virus Corona Buatan Indonesia Dipatenkan
4. Tidak Diketahui Penyebabnya
Sebanyak 5-10 persen gangguan kesuburan tidak dapat diketahui penyebabnya. Yang dimaksudkan adalah saat periksa semuanya tampak normal, tidak dapat ditemukan kelainan apapun.
Untuk bisa menilai organ reproduksi perempuan biasanya dilakukan beberapa pemeriksaan.
Yang pertama adalah USG transvaginal, dengan cara melakukan USG di dalam vagina untuk melihat rahim dan indung telur secara jelas.
Kemudian yang kedua adalah pemeriksaan HSG, dengan memasukkan cairan ke dalam rongga rahim sehingga melihat aliran cairan tersebut ke saluran dan indung telur.
Baca Juga: Studi Baru: Tetap Ada Kemungkinan Virus Corona Berasal dari Laboratorium
"Selama masih ada salah satu saluran telur yang sehat, masih ada kesempatan untuk terjadinya pembuahan secara alami. Yang masalah kalau tersumbat dua-duanya, itu perlu dibantu pembuahan di luar seperti bayi tabung," pungkasnya
Itulah 4 penyebab gangguan kesuburan pada perempuan.