Jangan Anggap Sepele, Ini 4 Penyebab Gangguan Kesuburan pada Perempuan

Rabu, 20 Mei 2020 | 20:00 WIB
Jangan Anggap Sepele, Ini 4 Penyebab Gangguan Kesuburan pada Perempuan
Ilustrasi gangguan kesuburan pada perempuan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jangan Anggap Sepele, Ini 4 Sebab Gangguan Kesuburan pada Perempuan

Gangguan kesuburan bisa terjadi baik pada lelaki maupun perempuan. Jika tak segera ditangani, gangguan kesuburan bisa menyebabkan pasangan suami-istri kesulitan memiliki anak.

Oleh karena itu, mengenal penyebab gangguan kesuburan sangat penting.

Mengutip Live Instagram dr Yassin Yanuar Mohammad, SpOg-KFER, MSc, dari RS Pondok Indah Jakarta pada Senin (18/5/2020), ada beberapa penyebab gangguan kesuburan pada perempuan atau wanita, antara lain:

Baca Juga: Kabar Baik! 4 Anti Virus Corona Buatan Indonesia Dipatenkan

1. Gangguan Telur atau Ovulasi

Ilustrasi sebuah sel telur dan sperma (Shutterstock).
Ilustrasi sebuah sel telur dan sperma (Shutterstock).

Sekitar 40 persen gangguan kesuburan pada perempuan disebabkan oleh gangguan elur atau ovulasi, misalnya sindrom polikistik ovarium (PCOS). Namun tak semua gangguan ovulasi adalah PCOS.

Gangguan telur berarti tidak matangnya telur sehingga mengganggu proses pembuahan. Salah satu tandanya adalah haid yang datang terlambat, terjadi lebih dari setiap 5 minggu.

"Pada saat kalian mengalami gangguan haid, misalnya haid terlambat, jangan didiamkan. Sebaiknya diperiksa segera ke dokter kandungan," ujar dr Yassin.

Biasanya pasien yang mengalami gangguan ini akan diberikan obat-obatan yang memicu pematangan sel telur. Obat ini bisa disuntikkan atau diminum.

Baca Juga: Studi Baru: Tetap Ada Kemungkinan Virus Corona Berasal dari Laboratorium

2. Gangguan Saluran Telur

Penyebab kedua adalah gangguan rongga panggul atau sumbatan pada saluran telur. Untuk gangguan ini, dapat diperiksakan melalui HSG atau Histerosalpingografi dengan menyuntikkan cairan ke dalam rahim, lalu dipindai.

Pemeriksaan saluran telur juga perlu dilakukan. Gangguan ini lebih sering disebabkan oleh infeksi, terutama infeksi bakteri klamidia yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual.

Infeksi klamidia ini tidak bergejala, minimal hanya keputihan, namun infeksi ini menyebabkan kerusakan di saluran telur dengan menyumbatnya atau meregangkannya.

"Dia menyebabkan si saluran telur tidak bisa berfungsi, salurannya bengkak berisi cairan toksin yang merusak sel telur, sperma, embrio, dinding rahim," jelas dr Yassin.

Endometriosis atau kista cokelat menyebabkan gangguan kesuburan sebanyak 30-50 persen.

Penyakit ini akan mengganggu saluran telur, menyebabkan keluhan haid berlebihan yang sampai menggangu aktivitas.

Selanjutnya: Gangguan Rahim ...

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI