Kelas Olahraga Tari Intensitas Tinggi Berisiko Menularkan Covid-19

Vania Rossa Suara.Com
Rabu, 20 Mei 2020 | 12:24 WIB
Kelas Olahraga Tari Intensitas Tinggi Berisiko Menularkan Covid-19
Ilustrasi kelas olahraga tari. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penelitian menyebutkan kelas olahraga tari intensitas tinggi ternyata jadi salah satu tempat terjadinya penyebaran virus corona penyebab Covid-19.

Temuan ini didapati lantaran belasan orang di Korea Selatan terinfeksi Covid-19 usai mengikuti kelas olahraga tari berintensitas tinggi pada awal masa pandemi.

Para peneliti melakukan pelacakan cluster pada acara lokakarya yang diadakan instruktur tari di Cheonan, Korea Selatan, pada 15 Februari lalu, sebagaimana tertulis dalam jurnal Emerging Infectious Diseases yang diterbitkan pada 15 Mei lalu.

Lokakarya itu melibatkan empat jam pelatihan intensif, dari 27 instruktur tari yang berpartisipasi, 8 di antaranya dinyatakan positif Covid-19, meskipun pada saat itu mereka tidak ada yang memiliki gejala Covid-19. Saat mereka tidak tahu, mereka tetap mengajarkan kelas olahraga tari sendiri.

Baca Juga: Bosan Olahraga di Rumah, Apakah Ini Waktu yang Tepat untuk Kembali ke Gym?

Lalu pada 9 Maret, kemudian peneliti menemukan 112 kasus Covid-19 yang berhubungan dengan kelas tari tersebut, di 12 fasilitas olahraga yang berbeda di Cheonan.

Lalu sekitar setengah dari kasus terjadi penularan langsung dari instruktur ke peserta kelas tari. Di mana kelas tersebut berlangsung selama 1 jam dan bertemu 2 kali seminggu. Selanjutnya penularan terjadi dari peserta saat pulang ke rumah ke anggota keluarganya.

"Suasana lembap dan hangat di fasilitas olahraga, ditambah dengan aliran udara turbulen yang dihasilkan dari latihan fisik dapat menyebabkan transmisi tetesan yang lebih mudah," kata peneliti.

Apalagi jumlah orang dalam satu kelas cukup banyak, bisa mencapai 22 orang. Di sisi lain, kelas kecil dengan peserta kurang dari 5 orang tidak menghasilkan penyebaran Covid-19.

Tidak hanya itu, menariknya salah satu instruktur yang terinfeksi juga mengajarkan kelas yoga dan pilates. Namun tidak ada peserta yang terinfeksi. Para peneliti kemudian berhipotesis jika intensitas lebih rendah dari kegiatan latihan fisik tidak membuat penularan dibanding dengan intensitas latihan fisik yang tinggi.

Baca Juga: Bikin Terenyuh, 5 Hal Ini Harus Dihadapi Tenaga Medis di Rumah Sakit

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI