Kontroversi, Brasil Keluarkan Protokol Baru Penggunaan Obat Klorokuin

Risna Halidi Suara.Com
Rabu, 20 Mei 2020 | 11:30 WIB
Kontroversi, Brasil Keluarkan Protokol Baru Penggunaan Obat Klorokuin
Avigan dan Klorokuin disebut efektif mengobati pasien yang terinfeksi virus corona atau Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kontroversi, Brasil Keluarkan Protokol Baru Penggunaan Obat Klorokuin

Kementerian Kesehatan Brasil akan mengeluarkan protokol baru pada Rabu (20/5) yang memperluas rekomendasi penggunaan klorokuin untuk pengobatan virus corona penyebab sakit Covid-19.

Hal tersebut disampaikan oleh  presiden Brasil, Jair Bolsonaro seperti yang Suara.com kutip di Antara.

Bolsonaro mengeluarkan pernyataan tersebut beberapa hari setelah Menteri Kesehatan Brasil mundur di bawah tekanan untuk menandatangani protokol baru tersebut.

Baca Juga: Kota Wuhan Jadi Destinasi yang Paling Ingin Dikunjungi Wisatawan China

Menteri Kesehatan sementara Eduardo Pazuello, jenderal angkatan darat yang masih bertugas, akan menandatangani protokol baru dan tetap berada pada jabatan teratas untuk saat ini, kata presiden saat wawancara daring pada Selasa (19/5) pagi.

Infografis Avigan obat Corona. (Dok. Suara.com)
Infografis Avigan obat Corona. (Dok. Suara.com)

Bolsonaro mengaku dirinya menyimpan sekotak obat antimalaria sebagai antisipasi ibunya yang berusia 93 tahun membutuhkan obat tersebut. Ia merujuk keputusan Presiden AS Donald Trump, yang juga mengonsumsi obat tersebut sebagai pencegahan Covid-19.

Sebelumnya, ilmuwan Brasil memutuskan untuk menghentikan riset terkait klorokuin sebagai obat Covid-19 karena dinilai memiliki efek samping berat dan membahayakan.

Riset yang dilakukan di kota Manaus di kawasan Amazonia itu melibatkan 440 pasien Covid-19 yang kondisinya parah. Riset dilakukan dengan membagi pasien dalam dua kelompok.

Kelompok pertama diberi dua dosis klorokuin 600 miligram per hari. Sementara kelompok kedua diberi 450 miligram klorokuin dua kali sehari di hari pertama, kemudian dikurangi hanya sekali sehari dalam 4 hari berikutnya.

Baca Juga: Perampok Berpeci Beraksi saat Ramadan, Kasir Minimarket Ditebas Celurit

Dilaporkan, dari hasil riset itu, hanya satu pasien yang diobati, tidak lagi menunjukkan jejak virus saat dilakukan test swab dari saluran pernapasannya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI