Studi: Risiko Diabetes Lebih Rendah pada Pengonsumsi Produk Olahan Susu

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Rabu, 20 Mei 2020 | 09:51 WIB
Studi:  Risiko Diabetes Lebih Rendah pada Pengonsumsi Produk Olahan Susu
Seorang perempuan minum susu. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak orang menghindari produk olahan susu, baik karena alasan alergi maupun menjaga berat badan. Tapi tahukah Anda,penelitian baru menemukan bahwa makan makanan yang kaya akan susu tampaknya terkait dengan risiko lebih rendah pada diabetes dan tekanan darah tinggi.

Dilakukan oleh tim peneliti internasional, studi baru mengamati 147.812 peserta berusia antara 35 dan 70 dari 21 negara. Demikian dilansir dari Times Live.

Para peserta diminta untuk mengisi Kuesioner Frekuensi Makanan yang menilai diet mereka selama 12 bulan terakhir. Produk susu termasuk susu, yogurt, minuman yogurt, keju, dan hidangan yang disiapkan dengan produk susu, yang diklasifikasikan sebagai lemak penuh atau rendah (1-2 persen).

Namun, mentega dan krim dinilai secara terpisah karena tidak biasa dimakan di beberapa negara yang termasuk dalam penelitian ini.

Baca Juga: Waspada Bercak Hitam pada Ketiak, Bisa Jadi Tanda Awal Diabetes Tipe 2

Faktor-faktor lain seperti riwayat kesehatan para peserta, penggunaan obat-obatan yang diresepkan, status merokok, pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar pinggang, dan tekanan darah dan glukosa darah puasa juga dicatat.

Para peserta kemudian diikuti perkembangannya selama rata-rata sembilan tahun.

Ilustrasi susu, keju dan yogurt. (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi susu, keju dan yogurt. (Sumber: Shutterstock)

Temuan yang dipublikasikan secara online pada hari Selasa di BMJ Open Diabetes Research & Care, menunjukkan bahwa makan setidaknya dua porsi susu setiap hari terkait dengan risiko diabetes dan tekanan darah 11 hingga 12 persen lebih rendah.

Sementara tiga porsi susu total setiap hari terkait dengan risiko 13 hingga 14 persen lebih rendah. Asosiasi juga lebih kuat untuk produk susu berlemak penuh dibandingkan dengan perusahaan susu rendah lemak.

Dua porsi harian dari total susu juga dikaitkan dengan risiko lebih rendah 24 persen sindrom metabolik.

Baca Juga: Tak Boleh Sembarang, Ini Olahraga yang Cocok Untuk Pasien Diabetes

Ini merupakan kumpulan kondisi yang mencakup lingkar pinggang yang lebih tinggi, kadar trigliserida yang tinggi, kadar kolesterol "baik" yang rendah, hipertensi dan gula darah puasa tinggi, yang bersama-sama dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Menyesal Sudah Mengundang, Wendy Cagur Hentikan Ceramah Ustaz Maulana: Selesai Sudah Ya
Menyesal Sudah Mengundang, Wendy Cagur Hentikan Ceramah Ustaz Maulana: Selesai Sudah Ya
Beda Ajaran Gus Miftah dan Ustadz Abdul Somad soal Natal Jadi Sorotan: Kelihatan yang Nggak Berilmu
Beda Ajaran Gus Miftah dan Ustadz Abdul Somad soal Natal Jadi Sorotan: Kelihatan yang Nggak Berilmu
Kurangi Makan Opor Jika Tak Ingin Alami Depresi, Studi Ungkap Hubungan Kolesterol dengan Risiko Gangguan Jiwa
Kurangi Makan Opor Jika Tak Ingin Alami Depresi, Studi Ungkap Hubungan Kolesterol dengan Risiko Gangguan Jiwa
Gaya Dakwah Diledek Gus Miftah, Ustaz Maulana Malah Diundang Ceramah di Tasyakuran 4 Bulanan Erina Kaesang
Gaya Dakwah Diledek Gus Miftah, Ustaz Maulana Malah Diundang Ceramah di Tasyakuran 4 Bulanan Erina Kaesang
Lebih Sehat dan Ringan, 5 Resep Olahan Daging Kurban Tanpa Santan yang Wajib Dicoba
Lebih Sehat dan Ringan, 5 Resep Olahan Daging Kurban Tanpa Santan yang Wajib Dicoba
Elkan Baggott: Sangat Senang dan Bahagia Kembali ke Timnas Indonesia
Elkan Baggott: Sangat Senang dan Bahagia Kembali ke Timnas Indonesia

TERKINI