Memakai Masker Bisa Keracunan Karbon Dioksida? Ini Kata Pakar!

Rabu, 20 Mei 2020 | 09:20 WIB
Memakai Masker Bisa Keracunan Karbon Dioksida? Ini Kata Pakar!
Ilustrasi anak memakai masker. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekarang, hampir dari semua orang paham bahwa penggunaan masker berguna mencegah penularan virus corona Covid-19 saat berada di tempat umum.

Tetapi nyatanya masih ada sebagian orang mengatakan memakai masker dapat mengurangi asupan oksigen (O2), atau memaksa mengirup karbon dioksida (CO2) dari napas sendiri. Kondisi ini dapat membuat pusing, seperti akan pingsan, hingga perasaan tercekik.

Mereka juga khawatir tentang betapa berbahayanya hal ini dan seberapa sedikit oksigen yang dihirup daripada karbon dioksida.

Dalam kasus yang jarang terjadi, sebenarnya kondisi ini bisa sangat berbahaya, menurut National Institutes of Health (NIH).

Baca Juga: Jangan Pakai Air Dingin, Ini Cara Mencuci Masker Kain yang Benar

Dilansir dari Health, NIH mengatakan mengirup CO2 tingkat tinggi mungkin mengancam jiwa.

Ilustrasi Masker. (Pixabay.com/Vesna_Pixi)
Ilustrasi Masker. (Pixabay.com/Vesna_Pixi)

Hiperkapnia (toksisitas karbon dioksida) juga dapat menyebabkan sakit kepala, vertigo, penglihatan ganda, ketidakmampuan untuk berkonsentrasi, tinitus (mendengar suara seperti dering atau dengung, yang tidak disebabkan oleh sumber luar), kejang, atau mati lemas karena perpindahan udara.

Tetapi penekanan di sini harus pada level tinggi. "Itu harus menjadi konsentrasi yang cukup tinggi untuk dapat menyebabkan kerusakan," jelas Bill Carroll , PhD, seorang  profesor kimia di Universitas Indiana, Bloomington.

"CO2 hadir di atmosfer pada tingkat sekitar 0,04%. Akan berbahaya di atmosfer ketika itu lebih besar dari sekitar 10%," sambungnya.

Mungkin juga memiliki terlalu sedikit CO2. "Ini adalah saat Anda mengeluarkan napas terlalu cepat atau terlalu sering. Jika Anda menahan napas, Anda menghasilkan terlalu banyak CO2."

Baca Juga: Cara Mudah Bikin Masker Kain Sendiri, Pilih Model Dijahit atau Tidak

"Masalah intinya adalah CO2 mengatur pH darah, terlalu banyak CO2, darah menjadi terlalu asam. Terlalu sedikit, itu menjadi terlalu mendasar (basa). Dalam kedua kasus itu, tubuh Anda mendeteksi perubahan keasaman dan Anda pingsan."

Ilustrasi pria menggunakan masker (Pixabay/OrnaW)
Ilustrasi pria menggunakan masker (Pixabay/OrnaW)

Sejauh mana masker dapat memengaruhi tingkat CO2 pada masker, tergantung pada bahan dan seberapa ketatnya masker itu.

"Saya pikir sangat tidak mungkin Anda pingsan karena kekurangan oksigen akibat masker kain, yang umumnya tidak pas dengan wajah Anda. Saat mengembuskan napas atau mengirup udara, udara bisa mengitari masker juga melalui pori-pori material."

Kelli Randell, MD, ahli penyakit dalam dan penasihat medis di Aeroflow Healthcare, mengatakan penggunaan masker dalam waktu lama, termasuk respirator N95, belum terbukti menyebabkan keracunan karbon dioksida pada orang sehat.

"Karena bernapas sedikit lebih sulit dengan masker, saya merekomendasikan untuk pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) parah atau penyakit paru-paru lain yang membuat sulit bernapas mempertimbangkan penggunaan masker," kata Randell.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI