Gejala Covid-19 Langka, Pria Ini Bikin Dokter Terasa Memecahkan Teka-teki!

Rabu, 20 Mei 2020 | 08:10 WIB
Gejala Covid-19 Langka, Pria Ini Bikin Dokter Terasa Memecahkan Teka-teki!
Ilustrasi pasien menggunakan alat bantu pernapasan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyaknya korban berjatuhan setiap harinya membuat dokter di New York, AS, kewalahan. Apalagi dengan adanya gejala langka yang diderita pasien Covid-19.

Para dokter di New York telah melaporkan serangkaian gejala langka pada pasien virus corona. Kasus ini sangat membingungkan hingga tim medis tidak dapat mengonfirmasi apakah pasien tersebut menderita Covid-19 sampai tepat sebelum ia keluar dari rumah sakit.

Dalam sebuah penelitian yang terbit dalam jurnal The Lancet pada Senin (18/5/2020), para dokter melihat hasil pemindaian paru-paru pasien menunjukkan invasi jamur, hasil tes menunjukkan tidak ada tanda virus corona di saluran pernapasan bagian atasnya dan pasien tersebut memiliki respon kekebalan badai sitokin, hanya dalam beberapa jam dari awal penyakit.

"Untuk penyakit yang baru diketahui lima bulan lalu, mungkin.. terlalu dini bagi dokter untuk memastikan masifestasi mana yang khas (pada Covid-19)," kata tim peneliti yang dipimpin oleh Timothy Harkin dari divisi paru Rumah Sakit Mount Sinai.

Baca Juga: Masjid Tutup, Begini Cara Umat Muslim New York Rayakan Ramadan

Dilansir South China Morning Post, pasien yang mengalami kondisi ini adalah ahli anestesi pria berusia 34 tahun dengan catatan kesehatan yang bagus.

Seorang staf medis dengan pakaian pelindung terlihat di depan seorang pasien dengan penyakit virus Corona Covid-19 di dalam sebuah unit perawatan intensif (ICU) di rumah sakit San Raffaele, Milan, Italia, Jumat (27/3/2020). [Antara/Reuters/Flavio Loscalzo]
Ilustrasi perawat dan pasien Covid-19 [Antara/Reuters/Flavio Loscalzo]

Pasien ini awalnya didiagnosis dengan influenza A dan gejala-gejalanya hilang setelah dirawat. Setelah lebih dari 10 hari istirahat, ia kembali bekerja di pusat medis di kota, tetapi ia tiba-tiba sakit dan kembali dirawat di UGD Rumah Sakit Mount Sinai.

Ia emnunjukkan gejala demam, kedinginan, dan sesak napas. Ia juga mengalami badai sitokin, kondisi yang mengancam jiwa yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat.

Harkin mengatakan sampel tes swab dari pasien menunjukkan negatif untuk Covid-19.

Gejala tersebut membaik dengan cepat setelah diberi antibiotik dan perawatan standar untuk infeksi paru-paru. Namun, pada hari kelima pasien dirawat, kondisinya kembali memburuk.

Baca Juga: Cuomo: Kasus Baru Covid-19 di New York Berasal Dari Orang yang Keluar Rumah

"(Obat) diberikan, tanpa perbaikan klinis," kata peneliti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI