Bill Gates: Ada 4 Pelajaran dari Flu Spanyol yang Bisa Diambil

Selasa, 19 Mei 2020 | 19:09 WIB
Bill Gates: Ada 4 Pelajaran dari Flu Spanyol yang Bisa Diambil
Mantan CEO Microsoft, Bill Gates. [Instagram/@thisisbillgates]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pendiri Microsoft sekaligus filantropi Bill Gates menyatakan ada empat pelajaran penting dari pandemi besar satu abad lalu, yakni flu Spanyol.

Dilansir dari Business Insider, flu Spanyol terjadi pada tahun 1918 di mana berlangsung selama setahun dan menyebabkan 50 juta kematian secara global. Berikut beberapa pelajaran yang menurut Bill Gates bisa dipetik untuk pandemi Covid-19 saat ini.

1. Pemimpin Bertanggung Jawab Dapat Menurunkan Keparahan Pandemi

Gates menyatakan, bahwa peran pemimpin penting dalam pengendalian keparahan pandemi. Dia mengatakan orang-orang yang bertanggung jawab untuk mengendalikan pandemi dapat mengubah jumlah nyawa yang hilang.

Baca Juga: Bantu Agen Kecil, Payfazz Bagikan 10.000 Masker Gratis

Ia menunjuk walikota di berbagai kota selama pandemi flu spanyol sebagai contoh.

Pada awal pandemi flu spanyol, walikota St. Louis menyerukan penutupan tempat-tempat umum dan melarang pertemuan publik besar-besaran.

Sebaliknya, walikota Philadelphia mengadakan parade besar

“Philadelphia sendiri sakit, kewalahan. Mereka tidak punya tempat untuk meletakkan mayat. Wilayah kerja meluap, mereka menumpuk peti mati di aula, di tempat tinggal mereka,” tulis John M. Barry pada bukunya The Great Influenza yang menjadi rujukan Bill Gates.

"Aku senang aku membacanya. Ini salah satu dari beberapa buku yang menjelaskan kepada saya bahwa dunia perlu melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam mempersiapkan patogen baru," kata Gates.

Baca Juga: Dipenjara Lagi, Habib Bahar bin Smith Diperingatkan Tak Kumpulkan Massa

2. Transparansi

Gates juga menyatakan, bahwa para pemimpin dan organisasi kesehatan harus memberikan informasi yang akurat kepada publik, bahkan jika informasi itu buruk.

"Pada tahun 1918, para pemimpin politik Amerika bahkan komisioner kesehatan menutup-nutupi berita buruk untuk menghindari kepanikan masyarakat," kata Gates.

"Itu sangat merusak otoritas mereka ketika warga melihat tetangga mereka sekarat dalam jumlah besar," tambahnya.

Pandemi flu spanyol (YouTube/Live Science)
Pandemi flu spanyol (YouTube/Live Science)

3. Filantropi Dapat Menyelamatkan Ratusan Ribu Nyawa

Gates juga menyoroti pentingnya donasi amal selama pandemi dan mengatakan tanpa sumbangan dari orang-orang seperti John D. Rockefeller dan Johns Hopkins,segalanya bisa jauh lebih buruk pada tahun 1918.

"Donasi akan membantu menciptakan sekolah kesehatan umum dan sistem pendidikan yang memainkan peran dalam bidang kedokteran dan sains seperti yang kita kenal sekarang," kata Gates.

"Karunia-karunia ini secara mendasar mengubah ilmu pengetahuan dan kedokteran Amerika pada akhir abad ke-19 dan awal ke-20 memberi negara ratusan ribu profesional terlatih untuk merawat mereka yang terserang influenza dan membimbing respons kesehatan masyarakat," tulis Gates.

4. Dinamis dan Kerjasama

"The Great Influenza mengingatkannya bahwa pandemi adalah pengalaman yang merendahkan karena mereka mengingatkan orang akan kerapuhan hidup," kata Gates.

Dia menyebutkan bagaimana vaksin flu tidak tersedia sampai tahun 1933, lama setelah pandemi berakhir sehingga para profesional kesehatan tidak pernah bisa merawat pasien dengan antivirus dan vaksin pada saat flu 1918.

“Kali ini, kita memiliki lebih banyak alat yang dapat digunakan untuk membuat vaksin dan terapi yang efektif. Tetapi sains masih lebih lambat dari yang kita inginkan, sementara mengakhiri pandemi ini akan membutuhkan lebih dari sekadar sains yang hebat," ujar Gates.

"Ini juga akan membutuhkan dorongan jarak sosial dan memastikan bahwa ilmu berkembang sejauh dan seluas virus itu menyebar," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI