Dalam sebuah studi di sebuah pusat medis di New York, yang melakukan tes pada 215 wanita hamil yang akan melahirkan dalam dua minggu, ditemukan empat wanita dengan demam atau gejala lain positif terkena virus corona, sedangkan 29 lainnya tidak memiliki gejala apa pun.
Penelitian tampaknya menunjukkan ibu hamil tidak memiliki risiko lebih besar daripada populasi umum dalam hal menangkap virus atau mengembangkan penyakit parah. Tetapi beberapa wanita hamil dapat menjadi sangat sakit, dan beberapa bahkan meninggal.
Marian Knight di University of Oxford dan rekan-rekannya telah mengumpulkan data dari 427 wanita hamil yang dirawat di rumah sakit Inggris dengan Covid-19 . Dari jumlah tersebut, tiga meninggal karena virus, sementara sembilan lainnya masih dalam perawatan kritis.
Sonja Rasmussen di University of Florida menjelaskan, peneliti belum tahu bagaimana risiko Covid-19 pada wanita hamil dibandingkan dengan populasi umum sampai mereka mampu membandingkan wanita hamil dan tidak hamil dengan usia dan latar belakang yang sama.
Baca Juga: Kabur Dari Ruang Isolasi RS, Wanita Hamil Berstatus PDP Pulang ke Rumahnya
Ada laporan keguguran dan kelahiran mati pada wanita yang terinfeksi virus, tetapi belum jelas apakah ini adalah hasil dari virus corona atau bukan.
"Sulit untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang situasi ini," kata Andrew Shennan di King's College London.
Tetapi ada bukti cukup meyakinkan bahwa virus dapat ditularkan dari ibu hamil ke janinnya melalui plasenta, kata Edward Mullins di Imperial College London.
Namun, sebagian besar penelitian tidak menemukan bukti penularan seperti itu, jadi jika itu melewati plasenta, ini kemungkinan jarang terjadi.
Baca Juga: Program Bayi Tabung, Rachel Maryam Hamil di Usia 40 Tahun