Suara.com - Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Hans Kluge memeringatkan bahaya gelombang kedua virus corona Covud-19 yang mungkin terjadi di musim gugur dan musim dingin.
Kekhawatiran Hans Kluge ini muncul setelah melihat adanya penurunan jumlah kematian akibat corona Covid-19 di Inggris dan negara-negara tetangga lainnya.
Hans Kluge khawatir gelombang kedua wabah virus corona Covid-19 ini jauh lebih membahayakan dan memastikan daripada gelombang pertama.
"Saat musim gugur, kita bisa mengalami gelombang kedua wabah virus corona Covid-19 dengan gejala lain," kata Hans Kluge dikutip dari independent.co.uk.
Baca Juga: Mengenal Kepribadian Introvert dan Ekstrovert, Jangan Percaya 5 Mitos Ini!
Karena itu, Dr Hans Kluge mendesak negara-negara yang terdampak virus corona Covid-19 untuk menggunakan jeda waktu dengan mempekuat sistem kesehatan masyarakat, sebelum menghadapi gelombang kedua virus.
Peningkatan sistem kesehatan masyarakat ini mencakup pembangunan kapasitas di rumah sakit, unit perawatan primer, perawatan intensif, lakukan pelacakan kontak dan pengujian komprehensif.
"Sejak awal Singapura dan Jepang memahami dan sudah mempersiapkan diri menghadapi gelombang kedua virus. Begitu pula yang dilakukan negara Skandinavia dalam menghadapi gelombang kedua," kata Hans Kluge.
Hans Kluge mengatakan perilaku publik memegang kendali besar dalam menjaga virus agar tidak menular lebih luas, karena banyak negara mulai mengendurkan pembatasan sosial atau lockdown.
Kluge juga mengingatkan bahwa melambatnya wabah virus corona Covud-19 di Inggris dan negara lain bukan berarti pandemi akan cepat berakhir. Karena, pusat virus di Eropa telah bergeser ke negara-negara timur Rusia, Ukraina, Belarus dan Kazakhstan.
Baca Juga: Selebgram Indira Kalistha Ngaku Introvert, Psikiater Jelaskan Ciri-cirinya!
"Beberapa negara mengatakan 'kami tidak seperti Italia'. Lalu dua minggu kemudian, boom! Kasus virus corona Covid-19 mereka jauh lebih parah," jelas Kluge.