Suara.com - Pernah Idap Covid-19, Bocah 5 Tahun Ini Alami Gejala Mirip Kawasaki
Scarlett Roberts, bocah berusia lima tahun asal Inggris sedang berjuang melawan penyakit mirip Kawasaki.
Sebelumnya, Scarlett dilaporkan mengidap Covid-19 sesaat sebelum sekolahnya ditutup. Namun lima minggu lalu ia pulih dari penyakit virus corona jenis baru tersebut.
Tak lama kemudian, Scarlett kembali ke rumah sakit dan masuk unit perawatan intensif (ICU) akibat alami gejala dan respons inflamasi Kawasaki, demikian dilaporkan Fox News, Selasa (19/5/2020).
Baca Juga: Tingkatkan Imunitas Tubuh dengan Rutin Minum Air, Begini Caranya
Belakangan ini, memang banyak muncul laporan anak-anak mengalami gejala mirip penyakit Kawasaki, yang dipercaya ada kaitannya dengan virus corona penyebab sakit Covid-19.
Sang ayah, Piers Roberts menceritakan kisah ini dalam unggahannya di Twitter. Ia sempat menyebut Scarlett hanya memiliki kemungkinan bertahan hidup 20 persen sampai ia bisa keluar dari rumah sakit.
Scarlett sempat mengalami masalah jantung setelah lepas ventilator. Namun sang ibu, Naomi, mengunggah foto Scarlett dan menceritakan bahwa kondisi buah hatinya kini membaik.
"Kabar luar biasa. Pindaian jantung Moos kini telah normal dan inflamasinya sudah tidak ada," tulisnya, menyebutkan kini kadar darah Scarlett telah normal dan bisa makan kembali.
Ia menambahkan, kemungkinan Scarlett akan pulang ke rumah beberapa hari lagi dan sesekali kembali ke rumah sakit untuk menjalani sejumlah pindaian.
Baca Juga: Presiden Trump Sebut Upaya WHO Tangani Covid-19 'Sangat Buruk'
Keluarga Scarlett mengaku terkejut dengan rencana Inggris yang akan membuka sekolah di bulan Juni, walau pengurus sekolah mengatakan belum ada keputusan.
Sebagai seorang guru, Piers menyebut dia ingin kembali mengajar secara tatap muka. Walau begitu, ia tak ingin anak perempuannya jadi percobaan. "Benar-benar menyiksa," cuitnya.
Pada 19 April lalu, Sekretaris Kesehatan Inggris Gavin Williamson mencuit bahwa belum ada keputusan kapan Inggris akan membuka sekolah kembali.
Ia meyakinkan bahwa sekolah hanya akan dibuka saat ada saran ilmiah bahwa saat itu tepat untuk melakukannya.