Suara.com - Sebuah studi melaporkan, bahwa orang di Amerika Serikat (AS) membawa sel-sel kekebalan yang mengenali atau mampu menyerang jenis virus baru dalam lima tahun terakhir. Dengan begitu, para peneliti berasumsi ada kemungkinan mereka telah terinfeksi virus corona lain dan bisa bermanfaat untuk pandemi Covid-19.
Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), Alessandro Sette dan tim peneliti di Institut Imunologi La Jolla di San Diego, California menemukan sel T pembantu dan pembunuh yang dapat menargetkan virus pada relawan sehat.
Tetapi para relawan belum tentu bisa kebal terhadap jenis virus corona baru. Sebab sampel yang mereka kumpulkan dihimpun antara tahun 2015 hingga 2018. Jauh sebelum kasus Covid-19 pertama yang dilaporkan di China pada Desember 2019.
"Memahami kekebalan adaptif terhadap Sars-CoV-2 penting untuk pengembangan vaksin, menafsirkan patogenesis penyakit virus corona baru, dan kalibrasi langkah-langkah pengendalian pandemi," tulis Sette dalam penelitiannya.
Baca Juga: Pengganti Cucu Somantri Sebagai Dirut PT LIB Ditentukan Usai Lebaran
Para ilmuwan dibingungkan dengan banyak orang yang terinfeksi Covid-19 hanya memiliki gejala ringan atau bahkan tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi dan itu diduga hasil dari respon kekebalan.
Dalam penelitian di AS, sel T pembantu dapat mengidentifikasi dan mengoordinasikan serangan terhadap virus, ditemukan di lebih dari sepertiga dari 68 sampel yang diambil sebelum pandemi dimulai.
Empat relawan juga membawa sel T pembunuh yang menemukan dan menghancurkan sel yang terinfeksi virus.