Semua peserta mengembangkan antibodi yang dapat dideteksi dan Moderna mengatakan ada peningkatan imunogenisitas tergantung dosis yang diberikan.
Antibodi adalah protein penangkal virus yang memainkan peran penting dalam respons imun manusia.
"Saya pikir totalitas ilmu pengetahuan memberi tahu kita bahwa ini adalah antigen yang tepat dan harusnya bersifat protektif," kata Tal Zaks, kepala petugas medis Moderna.
Setelah menerima kedua dosis, 15 sukarelawan dengan kekuatan dosis terlemah juga memiliki antibodi dalam darah mereka pada tingkat yang sama dengan orang yang pulih dari Covid-19.
Baca Juga: Pemerintah Diminta Tegas pada Pelarungan Jenazah ABK di Laut Somalia
Data tindak lanjut lebih butuh penelitian pada relawan yang diberi dosis lebih tinggi karena relawan masih diperiksa.
Sepuluh orang yang diberi dosis 100 mikrogram cukup memiliki tingkat antibodi.
"Vaksin itu umumnya aman dan ditoleransi dengan baik," kata pihak Moderna.
Perusahaan mencatat bahwa pada tingkat dosis tertinggi, 250 mikrogram, tiga orang memiliki efek samping yang parah tetapi tidak mengancam jiwa.
Baca Juga: Meski Punya Catatan Kriminal, Gadis 'Slenderman' Dinyatakan Lulus SMP