Hasil Tes Covid-19 Bisa Negatif Palsu, Ahli Khawatir Penularan Virus Meluas

Senin, 18 Mei 2020 | 17:00 WIB
Hasil Tes Covid-19 Bisa Negatif Palsu, Ahli Khawatir Penularan Virus Meluas
Ilustrasi test virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada beberapa jenis pengujian virus corona Covid-19, salah satunya yang paling umum adalah swab test. Tetapi, para ahli memeringatkan beberapa tes corona Covid-19 bisa memeberikan hasil yang salah.

Hasil tes medis yang menyatakan negatif palsu ini artinya pemeriksaan seseorang dengan virus corona Covid-19 bisa saja dinyatakan tidak memiliki virus.

Padahal seseorang dengan virus corona Covid-19 ini mestinya menjalani perawatan dan isolasi mandiri untuk mencegah penularan virus yang meluas.

Karena, orang dengan hasil corona Covid-19 negatif palsu sangat berpeluang menyebarkan virus ke orang lain tanpa disadari.

Baca Juga: Bukan Teh Manis, Ini Minuman yang Direkomendasikan Untuk Buka Puasa

Ahlirologi Lawrence Young, yang bekerja di Warwick University mengatakan sekitar 30 persen orang mendapatkan hasil negatif virus corona Covid-19 yang palsu.

"Artinya, setiap 100 orang dengan virus corona Covid-19 yang menjalani tes, sebanyak 30 orang akan mendapatkan hasil negatif palsu," kata Lawrence dikutip dari Express.

Pandemi Virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Pandemi Virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

Pakar penyakit menular juga menjelaskan hasil tes negatif palsu bisa disebabkan oleh beberapa alasan. Tetapi, alasan utamanya mungkin mengenai kesalahan pengambilan sampel.

"Itu selalu membuatku khawatir dan banyak kolega yang mengalami masalah dengan pemeriksaan swab. Aku pikir ada beberapa alasan," jelasnya.

Pengambilan sampel yang salah bisa terjadi karena kit pengujian rumah yang mungkin tidak diikuti secara akurat oleh semua orang.

Baca Juga: Ketahui 5 Manfaat Musik untuk Kesehatan Mental

Sebelumnya, tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk virus corona Covid-19 memerlukan sampel usap tenggorokan untuk melihat seseorang terinfeksi atau tidak.

Teknik usap atau swab yang benar mestinya memberikan hasil akurasi sebesar 99,9 persen. Tapi, pemeriksaan ini masih bisa menimbulkan kesalahan.

Seorang profesor di bidang kedokteran dan penyakit menular di Universitas East Anglia, Profesor Paul Hunter pun mengkhawatirkan banyaknya hasil negatif palsu terkait pemeriksaan PCR untuk deteksi virus corona Covid-19.

"Saya mengkhawatirkan seseorang dengan gejala virus corona Covid-19, tapi hasil pemeriksaannya negatif. Maka seseorang bisa saja keluar atau berkeliaran di area publik," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI