Peneliti: Virus Corona Pertama di Wuhan Bukan dari Hewan, tapi Manusia

Senin, 18 Mei 2020 | 11:27 WIB
Peneliti: Virus Corona Pertama di Wuhan Bukan dari Hewan, tapi Manusia
Pasar Huanan, Wuhan, tempat pertama kali ditemukannya virus corona (ANTARA/HO-yehuoqingnian/mii)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi menyatakan, bahwa virus corona yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China bukan dari hewan. Laporan penelitian itu menyebutkan, bahwa virus corona pertama kali tersebar melalui seseorang yang telah terinfeksi di Wuhan.

"Data genetik yang tersedia untuk umum tidak menunjukkan penularan lintas spesies virus di pasar," kata Alina Chan, seorang ahli biologi molekuler bersama rekannya Shing Zhan, seorang ahli biologi evolusi seperti yang dikutip dari New York Post.

Pada penelitian mereka, keduanya mengatakan cukup terkejut dengan hasil yang menampilkan, bahwa virus corona sudah ditularkan dari manusia ke manusia pertama kali di Wuhan.

Dengan begitu, mereka menekankan untuk penelitian lebih lanjut mengenai penularan hewan ke manusia, termasuk dari kelelawar.

Baca Juga: Komisi II DPR RI Agendakan Rapat bersama KPU Bahas Tahapan Pilkada

"Kemungkinan bahwa prekursor non-genetika yang direkayasa bisa beradaptasi dengan manusia saat sedang dipelajari di laboratorium harus dipertimbangkan," kata mereka dalam penelitian tersebut.

Dilansir dari New York Post, penelitian itu ditulis oleh Chan dan Ben Deverman yang berasal ilmuwan di Broad Institute, sebuah fasilitas penelitian yang berafiliasi dengan Harvard dan Massachusetts Institute of Technology. Mereka juga berkolaborasi dengan Zhan dari University of British Columbia.

Pasar ikan Huanan, Wuhan (DW Indonesia)
Pasar ikan Huanan, Wuhan (DW Indonesia)

Perkembangan itu menambah kecaman yang berkembang pada transparansi China di awal wabah. 

"Kita perlu memahami banyak hal terkait Covid-19," kata Bob Seely, anggota Parlemen Inggris.

"Kita perlu tahu di mana virus ini dimulai," tambahnya.

Baca Juga: Tunggu Pesanan Sate Sambil Duduk, Pria di Lebak Tiba-tiba Meninggal

Presiden Amerika Serikat, Donald J. Trump mengecam China karena kurangnya transparansi dalam tanggapannya terhadap pandemi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI