Suara.com - Banyak pihak yang telah mengusahakan agar vaksin Covid-19 dapat segera digunakan, walau banyak juga yang paham bahwa hal tersebut tetap membutuhkan waktu lama.
Dikutip dari Medical Daily, butuh setidaknya satu tahun untuk para peneliti dan ilmuwan medis untuk mempercepat produksi vaksin.
Menurut seorang eksekutif dari perusahaan farmasi multinasional, waktu paling cepat untuk mendapatkan vaksin Covid-19 paling tidak pada pertengahan akhir tahun 2021.
Dipaparkan oleh CEO Novartis AG Vas Narasimhan, hal tersebut bukan hal baru yang akan disampaikan oleh kebanyakan perusahaan farmasi lainnya.
Baca Juga: AS Targetkan Ratusan Juta Dosis Vaksin COVID-19 di Akhir Tahun 2020
Tidak diragukan lagi, vaksin yang terburu-buru dibuat bisa menjadi sia-sia, gagal, atau kurang dalam menyembuhkan pasien yang waspada terhadap dampak yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19.
"Cara yang paling utama untuk menangani pandemi ini adalah vaksin untuk melawan Covid-19. Hal tersebut membutuhkan waktu lebih, dugaan saya sekitar satu setengah hingga dua tahun," ujar Narasimhan dalam kolom pendapat yang dipublikasikan di Switzerland’s Handelszeitung baru-baru ini.
Perlu dicatat bahwa sudah ada 90 kandidat vaksin yang berada dalam uji klinis atau perkembangan saat ini. Akan tetapi, Novartis tidak mengembangkan satupun vaksin Covid-19.
Ungkapan tersebut juga muncul tak lama setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan 'Operation Warp Speed' dengan tujuan memproduksi 300 juta imunisasi pada akhir 2020.
Akan tetapi, memburu-buru pembuatan vaksin masih belum cukup menjanjikan pada saat ini. Ada banyak solusi dan sejauh ini, beberapa pengobatan sedang disarankan namun cukup jauh dari solusi yang diharapkan semua orang.
Baca Juga: Mata-mata Siber Mulai Incar Hasil Riset Vaksin Covid-19
Dr. Anthony Fauci menyebut bahwa vaksin Covid-19 masih belum tersedia hingga awal tahun akademik selanjutnya.