Cara Jaga Kesehatan Mata Anak Saat Belajar di Rumah

Vania Rossa Suara.Com
Senin, 18 Mei 2020 | 07:49 WIB
Cara Jaga Kesehatan Mata Anak Saat Belajar di Rumah
Ilustrasi kesehatan mata anak saat belajar di rumah. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belajar di rumah mau tak mau membuat anak-anak harus banyak berhadapan dengan layar gawai, entah ponsel atau laptop. Kalau tidak diperhatikan dengan benar, hal ini bisa mengganggu kesehatan mata anak.

Anda tentu tidak ingin hal ini terjadi. Lalu, bagaimana kita sebagai orangtua bantu jaga kesehatan mata anak saat mereka harus belajar di rumah?

Dokter spesialis mata sekaligus dosen Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (Ubaya), dr. Sawitri Boengas, Sp.M, memberikan tips kepada orangtua dalam menjaga kesehatan mata anak selama belajar di rumah agar tidak terjadi mata minus dan menyebabkan kehilangan ketajaman penglihatan.

“Sekarang ini terjadi peningkatan angka mata minus atau miopia pada anak-anak. Jika sekitar 10 tahun lalu, yang sering mengalami rabun jauh yaitu anak yang duduk di bangku SMP dan SMA, saat ini sudah berbeda, anak SD bahkan TK sudah ada yang mengalami mata minus," jelas dr. Sawitri seperti dikutip dari Time Indonesia.

Baca Juga: Idap Kondisi Langka, Keringat dan Air Mata Anak 8 Tahun Ini Seperti Darah

Kondisi ini karena eranya sudah berbeda. Menurut dr. Sawitri, ketika anak sudah bisa duduk, biasanya orangtua zaman now sudah memberikan dan mengenalkan gadget.

Wakil Dekan II Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (Ubaya) ini menjelaskan jika seorang anak memiliki daya akomodasi mata yang lebih besar dan berbeda dengan orang dewasa. Namun, anak dapat mengalami perpanjangan bola mata yang dapat mengakibatkan rabun jauh atau miopia. Jika bola mata semakin memanjang (lonjong), maka minus yang diderita anak akan semakin tinggi.

Selama proses pertumbuhan, maka terdapat pertambahan bentuk tulang-tulang mata sehingga bola mata akan semakin besar dan sifatnya lebih elastis. Pada manusia, daya akomodasi mata dan elastisitas akan berkurang dan berdampak pada penglihatan seiring bertambahnya usia.

Anak-anak memiliki daya akomodasi yang besar sehingga tidak lelah jika melakukan ritual penglihatan dengan jarak dekat dengan laptop atau ponsel. Hal ini berbeda dengan orang dewasa yang daya akomodasinya kecil sehingga mudah lelah pada mata.

"Jika anak bermain gadget selama satu hari penuh, rata-rata tidak memberikan gejala apa-apa. Namun, gejala akan muncul ketika anak harus melihat jauh dan penglihatan menjadi buram,” ucapnya.

Baca Juga: Mitos Fakta Seputar Kesehatan Mata Anak

Sebenarnya, pemberian gawai tidak disarankan untuk anak-anak di waktu pertumbuhan bola mata, yaitu saat usia 10 tahun pertama. Namun, kondisi Covid-19 membuat hal ini menjadi berbeda dan tidak ada pilihan lain untuk menggunakan laptop dan gawai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI