"Kalau ekstrovert dianggap banyak bersosialisasi, bicara banyak, keliru juga. Orang introvert bisa bicara banyak, bisa sosialisasi. Nggak ada bedanya sebenarnya. Itu hanya spektrum untuk men-charge energi saja," tambah Jiemi.
Sebagai informasi, seperti dilansir dari Healthline, Psikolog Carl Jung adalah orang pertama yang menggambarkan dua kepribadian ekstrem ini pada tahun 1960-an.
Dia menulis bahwa introvert dan extraverts (sekarang lebih populer dengan ekstrovert) dapat dipisahkan berdasarkan bagaimana mereka mendapatkan kembali energi.
Kebanyakan orang tidak sepenuhnya introvert atau murni ekstrovert. Mereka jatuh di suatu tempat di tengah karakteristik keduanya.
Baca Juga: Mengenal Masokis yang Dialami NF dengan Kekasihnya, Bagaimana Mengatasinya?
Beberapa karakteristik mungkin lebih kuat, itulah sebabnya orang dapat mengidentifikasi diri sebagai introvert atau ekstrovert.