Penyakit ini menyebabkan demam tinggi selama lebih dari lima hari, ruam, kelenjar di leher membengkak, bibir pecah-pecah, bengkak di kaki dan tangan, dan kedua mata memerah.
Walau mematikan dan sering terjadi pada balita, penyakit ini bisa diobati. Beberapa pakar mempertimbangkan apakah virus corona bisa memicu penyakit Kawasaki.
Baru-baru ini, sebuah studi dipublikasikan dalam jurnal The Lancer mengungkapkan jumlah kasus penyakit mirip Kawasaki pada anak-anak di Bergamo, Italia, melonjak 30 kali lipat setelah terjadinya wabah virus corona di kawasan tersebut.
Baca Juga: Isu Daging Oplosan, Ini Cara Bedakan Daging Sapi dan Babi Agar Tak Tertipu