Hari Hipertensi Sedunia: Alasan Tekanan Darah Tinggi Disebut Silent Killer

Minggu, 17 Mei 2020 | 07:25 WIB
Hari Hipertensi Sedunia: Alasan Tekanan Darah Tinggi Disebut Silent Killer
ilustrasi hipertensi (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setiap tahun, 17 Mei didedikasikan untuk Hari Hipertensi Sedunia. Tujuan diperingatinya hari ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat di seluruh dunia akan tingginya prevalensi penderita hipertensi secara global.

Dilansir WebMD, tim peneliti internasional mencatat banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka menderita hipertensi. Tidak hanya di negara berpenghasilan rendah, hal ini juga berlaku untuk negara kaya dan negara maju.

Terlepas dari ketersediaan obat-obatan untuk mengendalikan tekanan darah tinggi, ketidaksadaran ini justru membuat hipertensi mereka tidak dirawat dengan baik.

American Heart Association mencatat, tekanan darah tinggi sering disebut 'silent killer' atau pembunuh bisu. Sebab, sebagian besar waktu, hipertensi tidak memiliki gejala yang jelas.

Baca Juga: Turunkan Tekanan Darah Tinggi Tanpa Obat? Makan Saja Buah Blueberry

Padahal, tekanan darah tinggi dapat berkembang perlahan dari waktu ke waktu. Meski tidak dapat disembuhkan, hipertensi dapat dikelola secara efektif dengan mengubah gaya hidup dan pengobatan.

Ilustrasi tekanan darah tinggi [pixabay]
Ilustrasi tekanan darah tinggi [pixabay]

"Obat-obatan penurun tekanan darah umumnya tidak mahal dan biasanya tersedia perawatan," kata Salim Yusuf, profesor kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas McMaster Michael G. DeGroote School of Medicine di Hamilton, Kanada.

Yusuf pernah mengadakan sebuah penelitian bersama timnya, bertujuan menghitung jumlah orang yang sadar akan kondisi mereka.

Penelitian dipimpin oleh Population Health Research Institute (PHRI) dari McMaster University dan Hamilton Health Sciences terhadap 154.000 orang dewasa berusia 35 hingga 70 tahun.

Peserta disebut tidak memiliki riwayat penyakit jantung atau stroke, berasal dari 17 negara dengan kekuatan ekonomi berbeda.

Baca Juga: Menurunkan Tekanan Darah Tinggi? Minum Jus Tomat Setiap Hari!

Ilustrasi hipertensi (Shutterstock)
Ilustrasi hipertensi (Shutterstock)

Para peneliti juga mengumpulkan informasi tentang usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan faktor risiko lainnya, termasuk apakah para peserta tahu bahwa mereka memiliki tekanan darah tinggi

"Studi kami menunjukkan lebih dari setengah orang dengan hipertensi tidak mengetahui kondisi mereka dan, di antara yang teridentifikasi, sangat sedikit yang menggunakan pengobatan yang cukup untuk mengendalikan tekanan darah mereka," tutur Clara Chow, rekan Yusuf dan seorang profesor di Sydney University dan George Institute for Global Health di Australia.

Dari temuan ini, peneliti menyimpulkan perlu adanya perbaikan di seluruh dunia dalam diagnosis dan pengobatan hipertensi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI