Temuan Baru! Virus Corona Diduga Sudah Ada di AS Sejak Bulan Desember 2019

Sabtu, 16 Mei 2020 | 21:41 WIB
Temuan Baru! Virus Corona Diduga Sudah Ada di AS Sejak Bulan Desember 2019
Ilustrasi batuk gejala virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dugaan infeksi pertama virus Corona Covid-19 di Amerika Serikat menemui titik terang, setelah ditemukan adanya bukti virus tersebut sudah ada di AS sejak Desember 2019.

Dua warga Snohomish County, Washington, yang jatuh sakit dengan gejala mirip Covid-19, kini dinyatakan positif memiliki antibodi terhadap virus corona baru.

Temuan kasus ini membuat pakar bertanya-tanya kemungkinan virus telah masuk ke Amerika Serikat jauh lebih awal dari yang diperkirakan.

Salah satu penderitanya, yang diidentifikasi sebagai Jean, mengaku memiliki gejala batuk ering, demam, dan tubuh yang terasa sakit, tak lama setelah Natal.

Baca Juga: AS Targetkan Ratusan Juta Dosis Vaksin COVID-19 di Akhir Tahun 2020

Ia kemudian diperiksa oleh dua dokter, menjalani rontgen dad dan mendapatkan resep untuk obat inhalasi atau pernapasan.

Pada saat itu, Covid-19 belum secara resmi ditemukanatau dinamai sebagai entitas penyakit. Tapi bulan ini, Jean mendapat kabar dari dokternya bahwa ia memiliki antibodi untuk Covid-19.

Batuk merupakan gejala infeksi pneumonia misterius di China. (Shutterstock)
Batuk merupakan gejala infeksi pneumonia misterius di China. (Shutterstock)

Hampir satu bulan kemudian, pada 21 Januari, kasus Covid-19 pertama yang dilaporkan di AS berasal dari seorang pria di Kabupaten Snohomish, yang saat itu baru bepergian ke Wuhan, China.

Hasil tes Jean tidak membuktikan bahwa dirinya saat itu terkena Covid-19 karena tidak menunjukkan kapan dirinya terinfeksi. Namun, pejabat kesehatan setempat yang meninjau hasilnya mengatakan bahwa Jean adalah satu dari dua orang di daerah itu yang dinyatakan positif memiliki antibodi virus corona setelah sakit dengan penyakit yang mirip Covid-19 pada Desember silam.

"Mereka dianggap 'kemungkinan'," kata Heather Thomas, juru bicara Distrik Kesehatan Snohomish, dikutip Live Science.

Baca Juga: Inspiratif! Dokter Muslim di AS Dirikan Klinik Kesehatan Gratis untuk Warga

Namun, pada Jumat (15/5/2020), Dr. Chris Spitter, petugas kesehatan distrik, mengklarifikasi bahwa kata 'kemungkinan' dalam konteks kesehatan masyarakat berbeda dalam kehidupan sehari-hari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI