Suara.com - Aktor senior Henky Solaiman meninggal dunia di usia 78 tahun pada Jumat (15/5/2020). Menurut sang keponakan, Norman Solaiman, kesehatan pamannya itu memang tak ada kemajuan usai jalani operasi kanker usus pada Maret lalu.
"Kondisi terakhir ya memang setelah dari rumah sakit tidak ada kemajuan, jadi beliau minta pulang, jadi kita bawa pulang, gitu aja," kata Norman ditemui di kediamannya, kawasan Kedoya, Jakarta Barat, Jumat (16/5/2020).
Operasi kanker usus sendiri memiliki risiko dan efek samping seperti halnya operasi besar lainnya.
Melansir dari Cancer Council, risiko dari operasi usus bisa saja muncul komplikasi termasuk terjadnya infeksi, perdarahan, pembekuan darah, kerusakan organ di dekatnya, atau bocor dari gabungan antara bagian usus yang diangkat.
Baca Juga: PSSI: Piala Asia U-19 2020 di Uzbekistan Tetap Digelar Sesuai Jadwal
Selain risiko, efek samping yang terjadi pada operasi usus adalah perubahan fungsi usus dan seksual. Banyak orang menemukan bahwa fungsi usus dan kandung kemih mereka berubah setelah melakukan operasi.
Ini biasanya membaik dalam beberapa bulan tetapi, bagi sebagian orang, tapi bisa juga memakan waktu lebih lama.
Masalah ereksi juga bisa menjadi efek samping bagi beberapa pria setelah operasi kanker usus.
Efek samping lain adalah perubahan pola makan, kelelahan, hingga stoma.
Pada kasus Henky, ia memang sudah memiliki penyakit komplikasi karena faktor usia.
Baca Juga: Rekap The World of the Married Episode 15
"Sudah lama, sejak operasi sekitar 14 maret ya. sekitar itulah. Jadi memang sudah lama dirawat. Tapi karena sudah tua kan jadi komplikasi dan sampai sekarang," ujar dia.
Jenazah Henky Solaiman saat ini masih disemayamkan di Rumah Duka Husada di kawasan Mangga Besar, Jakarta Pusat. Rencananya sore nanti akan ada prosesi tutup peti.