China Akui Minta Lab Tak Resmi Hancurkan Sampel Virus Corona di Awal Wabah

Sabtu, 16 Mei 2020 | 10:29 WIB
China Akui Minta Lab Tak Resmi Hancurkan Sampel Virus Corona di Awal Wabah
Ilustrasi laboratorium. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Otoritas China mengonfirmasi pada Jumat (16/5/2020), bahwa pihaknya memerintahkan laboratorium tidak resmi untuk menghancurkan sampel virus corona baru pada awal wabah. Perintah itu dilakukan untuk alasan keamanan hayari.

Dilansir dari South China Morning Post (SCMP) Liu Dengfeng, seorang pejabat di departemen ilmu pengetahuan dan pendidikan Komisi Kesehatan Nasional, mengatakan ini dilakukan di laboratorium yang tidak resmi. Upaya itu dilakukan untuk mencegah risiko keselamatan biologis laboratorium dan mencegah bencana sekunder yang disebabkan oleh patogen tak dikenal.

"Ketika penyakit seperti pneumonia pertama kali dilaporkan di Wuhan, lembaga profesional tingkat nasional bekerja untuk mengidentifikasi patogen yang menyebabkannya," kata Liu.

"Berdasarkan penelitian yang komprehensif dan pendapat ahli, kami memutuskan untuk sementara waktu mengelola patogen yang menyebabkan pneumonia sebagai Kelas II dan memberlakukan persyaratan keamanan hayati pada pengumpulan sampel, transportasi dan kegiatan eksperimental, serta menghancurkan sampel," katanya.

Baca Juga: Shandy Aulia Murka Bayinya Diejek Kurang Gizi

Liu menambahkan bahwa ini sejalan dengan praktik standar China untuk menangani sampel yang sangat patogen.

Patogen Kelas II dapat ditularkan di antara manusia atau hewan atau sebaliknya. Penularan itu bisa menjadi penyebab penyakit serius seperti sindrom pernafasan akut (SAR) dan cacar.

Pasar Huanan, Wuhan, tempat pertama kali ditemukannya virus corona jenis baru yang menyebabkan 617 orang terkena pneumonia berat dan 17 di antaranya tewas. Pasar seluas tujuh kali lapangan bola itu menjual hasil laut, unggas, ular, kelelawar, binatang ternak, dan binatang liar. (ANTARA/HO-yehuoqingnian/mii)
Pasar Huanan, Wuhan, tempat pertama kali ditemukannya virus corona jenis baru yang menyebabkan 617 orang terkena pneumonia berat dan 17 di antaranya tewas. Pasar seluas tujuh kali lapangan bola itu menjual hasil laut, unggas, ular, kelelawar, binatang ternak, dan binatang liar. (ANTARA/HO-yehuoqingnian/mii)

Menurut pemberitahuan komisi kesehatan provinsi yang dikeluarkan pada bulan Februari, mereka yang menangani sampel virus diperintahkan untuk tidak memberikannya ke lembaga atau laboratorium manapun tanpa persetujuan.

Laboratorium tidak resmi yang memperoleh sampel pada tahap awal wabah harus menghancurkannya atau mengirimnya ke pusat kota untuk pengendalian penyakit.

Majalah China Caixin melaporkan pada bulan Februari bahwa beberapa rumah sakit telah mengirim sampel ke perusahaan sekuensing gen  untuk mengidentifikasi virus di awal wabah.

Baca Juga: Domino Pizza Jogja Dipadati Pembeli, Netizen: McD Sarinah Jilid 2?

Pada 27 Desember, hasil penelitian itu mengidentifikasi virus berasal dari keluarga corona yang sama dengan Sars. Tetapi satu perusahaan telah diperintahkan untuk memusnahkan semua sampel virus.

Komisi Kesehatan Nasional mulai menyelidiki virus pada 31 Desember dan memberi tahu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang wabah pada hari yang sama.

Pada 3 Januari, China mengesampingkan bahwa virus itu adalah patogen yang diketahui menyebabkan penyakit pernapasan. Pada 9 Januari, menyatakan penyakit itu disebabkan oleh virus corona baru yang disebut Sars-CoV-2 penyabab Covid-19.

Baik Presiden AS Donald Trump dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menuduh China menutupi dan salah langkah pada awal wabah. Pompeo mengatakan Beijing menahan sampel awal yang bisa digunakan untuk mengembangkan vaksin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI