4. Berat badan: Kurangan atau kelebihan berat badan juga meningkatkan risiko seorang wanita mengalami keguguran.
5. Masalah rahim atau serviks: Abnormalitas uterus tertentu atau jaringan serviks yang lemak bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami keguguran.
6. Tes prenatal invasif: Beberapa tes genetik prenatal invasif, seperti pengambilan sampel chorionic villus dan amniococentesis membawa risiko keguguran pada ibu hamil.
Baca Juga: Peneliti Temukan Hubungan Virus Corona Covid-19 dengan Cedera Ginjal Akut