Bunuh Lebih Banyak Orang Tiap Minggu, Covid-19 Lebih Ganas dari Flu Biasa

Jum'at, 15 Mei 2020 | 17:27 WIB
Bunuh Lebih Banyak Orang Tiap Minggu, Covid-19 Lebih Ganas dari Flu Biasa
Ilustrasi Covid-19 lebih parah daripada flu biasa. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Teori konspirasi membuat masih ada orang yang percaya bahwa virus Corona Covid-19 tak berberda dengan sakit flu biasa. Namun, sebuah makalah baru membuktikan bahwa pemikiran tersebut salah besar.

Studi ini menunjukkan Covid-19 dapat menyebabkan kematian 20 kali lebih banyak per minggunya dibandingkan flu pada minggu-minggu yang paling mematikan, dari rata-rata musim influenza.

"Meskipun para pejabat mungkin mengatakan bahwa SARS-CoV-2 adalah 'hanya jenis flu lain', ini tidak benar," kata penulis studi.

Makalah yang ditulis oleh peneliti dari School of Medicine ini diterbitkan dalam jurnal JAMA Internal Medicine, pada Kamis (14/5/2020 kemarin.

Baca Juga: Bos Farmasi: Butuh Dua Tahun Untuk Temukan Vaksin Covid-19

Dilansir Live Science, sejak virus corona baru ditemukan pada akhir Desember di Wuhan, China, orang-orang membandingkannya dengan flu, menunjukkan bahwa influenza menyebabkan puluhan ribu kematian setiap tahunnya, itupun hanya di AS saja.

Lewat Batuk Hingga Makanan Tercemar, Begini Cara Virus Corona Menular. (Shutterstock)
Ilustrasi perempuan batuk (Shutterstock)

Selama musim flu, Oktober 2019 hingga April 2020, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) memperkirakan ada 62.000 kematian akibat flu di AS. Sekilas, ini mirip dengan jumlah kematian akibat Covid-19, yang pada awal Mei mencapai 65.000.

Namun, ini tidak sesuai dengan apa yang dilihat oleh para dokter, terutama di zona merah (seperti New York City), di mana kekurangan pasokan vemtilator dan banyak rumah sakit telah melampaui batas mereka.

Perbandingan ini cacat karena ini hanya perkiraan CDC saja, bukan data mentah. CDC tidak mengetahui jumlah pasti orang yang sakit atau meninggal akibat flu setiap tahunnya di AS. Perkiraan tersebut diperkirakan berdasarkan data yang dikumpulkan dari 13 negara.

Sebaliknya, laporan jumlah kematian Covid-19 adalah angka sebenarnya, bukan perkiraan.

Baca Juga: Kerumunan di Bandara Soetta Bisa Jadi Klaster Baru Penyebaran Covid-19

"Dengan kata lain, membandingkan perkiraan kematian akibat flu dengan jumlah kematian Covid-19 adalah seperti membandingkan apel dengan jeruk," kata para penulis.

Para penulis mencatat, analisis mereka memiliki beberapa keterbatasan, termasuk jumlah kematian Covid-19 mungkin kurang dihitung karena keterbatasan dengan pengujian dan hasil tes negatif palsu.

"Analisis kami menunjukkan bahwa perbandingan antara kematian SARS-CoV-2 dan kematian influenza musiman harus dibuat menggunakan perbandingan apel dengan apel, bukan apel dengan jeruk. Melakukannya dengan lebih baik menunjjukkan ancaman nyata terhadap kesehatan masyarakat dari Covid-19."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI