Mereka memperkirakan potongan protein virus mana yang akan memicu respon sel T yang paling kuat. Mereka kemudian mengekspos sel kekebalan dari 10 pasien sembuh dari Covid-19 ringan terhadap virus ini.
Hasil tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang diunggah sebagai pracetak di medRxiv pada 22 April oleh ahli imunologi Andreas Thiel dari Rumah Sakit Universitas Charité di Berlin dan rekannya. Penelitian ini juga mengidentifikasi sel T penolong yang menargetkan protein lonjakan pada 15 dari 18 pasien Covid-19.
Sebelum penelitian ini, para peneliti tidak tahu apakah sel T berperan dalam membunuh SARS-CoV-2, atau apakah mereka dapat memicu reaksi berlebihan sistem kekebalan tubuh yang berbahaya.
"Makalah ini sangat membantu karena mereka mulai mendefinisikan komponen sel T dari respon imun," kata Rasmussen.
Baca Juga: Badai Sitokin, Masalah Kekebalan Tubuh yang Berbahaya Bagi Pasien Covid-19
Tetapi dia dan para ilmuwan lainnya memperingatkan bahwa hasilnya tidak berarti orang yang telah pulih dari Covid-19 akan dilindungi dari infeksi ulang.