Viral NF Slenderman Korban Kekerasan Seks, Ini Pentingnya Peran Orangtua

Jum'at, 15 Mei 2020 | 15:19 WIB
Viral NF Slenderman Korban Kekerasan Seks, Ini Pentingnya Peran Orangtua
Ilustrasi kekerasan seks pada anak. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Viral NF Slenderman Korban Kekerasan Seks, Ini Pentingnya Peran Orangtua

Sosok gadis berinisial NF atau juga yang dijuluki Slenderman lantaran suka menggambar tokoh tersebut sempat menjadi sorotan. Ia disebut telah melakukan pembunuhan terhadap balita yang merupakan tetangganya, di Sawah Besar, Jakarta Pusat. 

Belakangan diketahui bahwa NF mengalami kekerasan seksual oleh tiga orang terdekatnya hingga membuanya hamil 14 minggu. Menanggapi hal itu, Psikiater di RSJ Marzoeki Mahdi, Bogor, dr.Lahargo Kembaren, SpKJ mengatakan, bahwa perlu peran orangtua untuk mencegah anak melakukan perilaku kekerasan.

Ilustrasi kekerasan/pemerkosaan. (Shutterstock)
Ilustrasi kekerasan seksual terhadap anak. (Shutterstock)

"Pastikan anak tidak terpapar oleh berbagai peristiwa atau tontonan kekerasan yang dapat mengganggu otaknya sehingga muncul perilaku yang tidak diharapkan. Berikan kasih sayang dan miliki ikatan emosi yang baik dengan anak," kata Lahargo kepada Suara.com, Jumat (15/5/2020).

Baca Juga: Fakta Unik Tentang Kopi yang Mungkin Belum Kamu Ketahui

Komunikasi antara anak dan orangtua juga perlu ditingkatkan kualitasnya. Dengan demikian, orangtua dapat menjadi tempat anak bercerita saat mendapatkan kesulitan, kebingungan atau frustasi dalam hidupnya.

Hal tersebut tentunya juga menjadi tugas bersama pihak sekolah dan lingkungannya. Lahargo memaparkan berbagai potensi tindak kekerasan yang bisa dilakukan anak selain menyakiti dan membahayakan orang lain, di antaranya: berkelahi atau tawuran, agresi fisik pada orang seperti memukul, hingga melakukan vandalisme.

"Adanya perilaku itu menjadi alarm bagi kita semua ada 'sistem' yang tidak pas pada anak ini dan perlu dilakukan intervensi segera agar tidak menimbulkan hal yang membahayakan," ucapnya.

Sementara itu, tindakan pencegahan perilaku kekerasan oleh anak yang bisa dilakukan oleh orangtua, guru, atau pun lingkungannya, yaitu:

  1. Hindari anak dari perlakuan kekerasan
  2. Pendidikan seksual pada anak dan pencegahan pelecehan seksual
  3. Identifikasi dini dan penanganan anak yang melakukan perilaku kekerasan
  4. Monitoring paparan media mengenai kekerasan di TV, internet, medsos, game, video, film
  5. Memperbanyak aktivitas atau kegiatan fisik yang positif pada anak seperti olahraga, bermain musik, beroganisasi
  6. Komunikasi dan kedekatan antara orangtua dengan anak sangat penting. Agar orangtua segera tahu dan memberikan penanganan apabila anak mengalami perubahan psikologis.

Baca Juga: Minyak Flaxseed alias Biji Rami atau Minyak Ikan, Mana yang Lebih Sehat?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI