Ahli Temukan Virus Mematikan Pada Kelinci Peliharaan di California

Jum'at, 15 Mei 2020 | 15:03 WIB
Ahli Temukan Virus Mematikan Pada Kelinci Peliharaan di California
Peternakan kelinci. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Petugas satwa liar di negara bagian Amerika Serikat menemukan virus mematikan yang memengaruhi kelinci liar yang ada di California minggu ini.

Departemen Ikan dan Satwa Liar California (CDFW) mengatakan sebuah kasus stereotipe 2 virus kelinci hemoragik atau RHDV2 telah dikonfirmasi dalam bangkai jackrabbit ekor hitam yang ditemukan di dekat Palm Springs pada awal Mei 2020.

Kini pakar margasatwa pun khawatir bila virus itu berdampak signifikan pada populasi kelinci liar, yaitu kelinci yang dianggap berisiko.

"Seperti kelinci yang terancam punah atau kelinci kerdil," kata departemen margasatwa dikutip dari Fox News.

Baca Juga: Naikkan Iuran BPJS Kesehatan, Komisi IX : Pemerintah Tak Taat Hukum

Dokter Hewan Senior Margasatwa CDFW Deana Clifford juga melihat dampak virus pada spesies kelinci untuk makanan. Karena kelinci adalah spesies yang paling umum dimangsa predator.

Meskipun virus ini tidak memengaruhi manusia, tapi virus hampir selalu mematikan kelinci karena belum ada vaksin untuk jenis virus tertentu di AS.

Ilustrasi kelinci. (Shutterstock)
Ilustrasi kelinci. (Shutterstock)

RHDV2 hanya terdeteksi di Amerika Utara dalam beberapa tahun terakhir. Menurut Departemen Pertanian AS, kelinci liar di Pulau Vancouver, Kanada dinyatakan positif mengidap virus tersebut pada Febuari 2018 lalu.

"Satu-satunya tanda penyakit ini adalah kematian mendadak dengan kondisi hidung kelinci berlumur darah akibat pendarahan internal. Kelinci yang terinfeksi juga bisa mengalami demam, susah makan atau menunjukkan tanda-tanda masalah sistem pernapasan atau saraf," jelas laporan peneliti.

Menurut USDA, virus ini sangat tahan terhadap suhu ekstrem dan biasanya menyebar melalui kontak langsung atau kontak dengan ekskresi atau darah kelinci yang terinfeksi.

Baca Juga: Iuran BPJS Naik, Refly Harun: Perbaiki Dulu Manajemen Gaji Dewan Direksinya

Virus ini juga bisa bertahan dan menyebar dari bangkai kelinci, makanan, air dan bahan-bahan lain yang terkontaminasi. Orang bisa menyebarkan virus secara tidak langsung jika mengontaminasi pakaian atau sepatunya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI