NF Slenderman Hamil Akibat Rudapaksa, Ini Risiko Melahirkan di Usia Remaja

Jum'at, 15 Mei 2020 | 10:34 WIB
NF Slenderman Hamil Akibat Rudapaksa, Ini Risiko Melahirkan di Usia Remaja
NF Slenderman, tersangka gadis pembunuh balita di Sawah Besar, Jakarta. (Suara.com/ Alfian & twitter @YudSugar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Remaja NF (15) pelaku pembunuhan balita di Sawah Besar yang dijuluki Slenderman ternyata sedang mengandung 14 bulan. Hal itu dikonfirmasi oleh Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat.

"Ya betul (NF merupakan korban pelecehan seksual). NF berada dalam dua posisi sekaligus, yaitu sebagai pelaku pembunuhan dan menjadi korban kekerasan seksual," kata Harry dalam keterangan tertulis, Kamis (14/5/2020).

Menjadi korban rudapaksa tentu bisa memengaruhi kesehatan mental NF. Sayangnya hamil di usia muda juga akan berisiko pada kesehatannya.

Melansir dari laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kehamilan dini di kalangan remaja memiliki konsekuensi kesehatan besar bagi ibu remaja dan bayinya.

Baca Juga: Diklaim Setara 1 Porsi Nasi Putih, Warganet Ini Makan Ayam Pakai Kue Nastar

"Komplikasi kehamilan dan persalinan adalah penyebab utama kematian di antara anak perempuan berusia 15-19 tahun secara global, dengan negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah bertanggung jawab atas 99 persen kematian ibu bersalin berusia 15-49 tahun," tulis WHO.

Menurut WHO, setidaknya remaja perempuan yang melahirkan berusia 10-19 menghadapi risiko eklampsia lebih tinggi, endometritis nifas, dan infeksi sistemik dibandingkan wanita berusia 20-24 tahun.

Logo Organisasi Kesehatan Dunia, WHO. [AFP]
Logo Organisasi Kesehatan Dunia, WHO. [AFP]

Selain itu, data WHO menyatakan, bahwa sekitar 3,9 juta aborsi yang tidak aman di antara anak perempuan berusia 15-19 tahun terjadi setiap tahun juga berkontribusi terhadap kematian ibu, morbiditas, dan masalah kesehatan yang berkelanjutan.

"Melahirkan anak usia dini dapat meningkatkan risiko bagi bayi yang baru lahir dan juga ibunya. Bayi yang lahir dari ibu di bawah umur 20 tahun menghadapi risiko lebih tinggi lahir kecil, prematur, dan kondisi neonatal parah," tambah WHO.

Dilansir dari WHO, setidaknya 10 juta kehamilan yang tidak diinginkan terjadi setiap tahun di antara remaja perempuan berusia 15 hingga 19 tahun di daerah negara berkembang.

Baca Juga: Waspada! Stres Bisa Picu Penyakit, Mulai dari Asma hingga Migrain

Penyebab kehamilan terkait akses pengetahuan, kontrasepsi, hingga kekerasan seksual. Kehamilan remaja akibat kekerasan seksual tersebar luas dengan lebih dari sepertiga anak perempuan di beberapa negara melaporkan bahwa hubungan seksual pertama mereka dipaksa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI