Suara.com - Stres terus-menerus saat pandemi lebih memengaruhi kesehatan mental dan kemampuan mengatasi emosi. Sayangnya stres juga bisa berpengaruh pada kesehatan fisik Anda.
"Kami hidup di lautan hormon stres setiap hari," kata pakar manajemen stres, Dr. Cynthia Ackrill pada CNN.
"Hormon stres kortisol merusak tubuh kita ketika dibuang ke sistem tubuh berulang kali," tambahnya.
Dilansir dari CNN, hormon kortisol ini adalah untuk menjaga kadar gula darah agar otak dan otot tetap berfungsi dan menekan sistem yang tidak vital seperti pencernaan yang dapat menurunkan energi Anda.
Baca Juga: Niat Mudik? Ayo Tahan Kangennya Sementara, dan Bingkiskan Asuransi
Tetapi ketika dipicu oleh stres, kadar kortisol tiba-tiba melonjak dan bisa memakan waktu berjam-jam untuk menghilang. Jika stres itu konstan, level-level itu tidak turun yang menyebabkan kerusakan kortisol dan peningkatan peradangan yang menyebabkan penyakit.
Berikut beberapa bagian tubuh yang dipengaruhi hormon stres dan berisiko menimbulkan penyakit.
Jantung
Ketegangan dapat secara langsung meningkatkan denyut jantung dan aliran darah, serta menyebabkan pelepasan kolesterol dan trigliserida ke dalam aliran darah. Tekanan darah dapat meroket karena stres akut dan mungkin tetap tinggi saat stres berlanjut.
Bahkan ada yang disebut serangan jantung terkait stres, sering disebut "sindrom patah hati." Kondisi itu terjadi ketika jantung terpapar oleh stres mendadak dan ventrikel kirinya melemah.
Baca Juga: Ulang Tahun ke-34, Marco Motta Dapat Hadiah 'Old Trafford' dari Istri
"Itu telah terbukti dipicu oleh peristiwa akut yang parah, seperti kehilangan orang yang dicintai," kata ahli ilmu saraf, Peter Kaufmann.