Update Covid-19 Global: Tingkat Kematian Rusia Turun Hingga 0,9 Persen

Jum'at, 15 Mei 2020 | 09:32 WIB
Update Covid-19 Global: Tingkat Kematian Rusia Turun Hingga 0,9 Persen
Update Corona Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus virus corona atau Covid-19 masih terus bertambah di sejumlah negara di dunia. Berdasarkan data real time Worldometers, Jumat (15/5/2020), sebanyak 4.521.725 orang dinyatakan positif Covid-19.

Dari data itu, sebanyak 1.702.152 orang dinyatakan kembali negatif atau sudah sembuh. Tapi tercatat sudah 303.078 orang yang dikabarkan meninggal dunia.

Penambahan kasus dan kematian tertinggi masih di alami Amerika Serikat. Sudah 1.457.293 orang dinyatakan positif. Angka kematian juga sudah mendekati 100 ribu, yaitu tercatat 86.908 orang meninggal dunia. Dan baru ada 318.027 orang yang sembuh di Amerika.

Menyusul Amerika, Spanyol punya kasus positif sebanyak 272.646 orang. Sebanyak 186.480 orang di antaranya sudah dinyatakan sembuh, disusul ada sebanyak 27.321 kematian di negera tersebut.

Baca Juga: Penumpukan di Bandara Soetta, Gugus Tugas Minta Penumpang Tiba Lebih Awal

Negara ketiga adalah Rusia yang berhasil 'mengalahkan' Italia, Inggris, dan Brazil. Sebanyak 252.245 kasus terjadi di Rusia, 53.530 orang dinyatakan sembuh dan 2.305 orang meninggal dunia.

Angka kematian di Rusia terbilang kecil dari Amerika dan Spanyol, dengan fatality rate kurang dari 1 persen, atau tepatnya 0,9 persen.

Sementara di Indonesia, jumlah kasus positif kian bertambah dengan 16.006 orang dinyatakan positif. Sebanyak 3.518 orang sudah sembuh, dan 1.043 orang meninggal dunia.

Pertambahan kasus di Indonesia memang cukup bertambah banyak, ini karena pemerintah memperbanyak alat tes. Sehingga dalam sehari pertambahan kasus baru selalu di atas 500 orang.

Dengan begitu, itu artinya Indonesia semakin mendekati puncak kasus. Tapi masalahnya, ada beberapa kebijakan pemerintah yang kontra produktif dengan upaya pemutusan rantai penularan, salah satunya dengan membiarkan usia di bawah 45 tahun untuk keluar rumah.

Baca Juga: 7 Tokoh Kritik Antrean Bandara Soetta Akibat Relaksasi PSBB

Meski sistem imun mereka terbilang kuat, tapi tetap saja yang jadi masalah adalah mereka bisa jadi carrier, tidak sakit tapi bisa membawa virus dan menularkan kepada orang yang lebih rentan. Dan ini berisiko meningkatkan angka kematian di Indonesia jadi lebih tinggi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI