Ilmuwan Inggris Teliti Obat Kumur Jadi Penghancur Virus Corona, WHO Ragu

Jum'at, 15 Mei 2020 | 09:15 WIB
Ilmuwan Inggris Teliti Obat Kumur Jadi Penghancur Virus Corona, WHO Ragu
ilustrasi obat kumur
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim peneliti yang dipimpin oleh Universitas Cardiff, South Wales, Inggris sedang meneliti apakah obat kumur bisa menghancurkan virus corona di mulut. Mereka menyatakan, bahwa membersihkan virus corona lewat oral belum pernah dilakukan sebelumnya.

Melansir dari Express, virus corona ditutupi oleh lapisan lemak yang rentan terhadap bahan kimia tertentu.

Tim tersebut mendasarkan penyelidikan mereka pada premis bahwa virus yang diselimuti lapisan lemak atau membran lipid yang sensitif terhadap agen penganggu.

Penulis utama Profesor O'Donnell, co-direktur Institut Penelitian Sistem Kekebalan Universitas Cardiff, mengomentari alasan tim untuk eksplorasi.

Baca Juga: 5 Hits Bola: Video Wonderkid Persebaya Supriadi Jualan Takjil Bareng Pacar

"Dalam percobaan tabung reaksi dan studi klinis terbatas, beberapa obat kumur mengandung cukup bahan virucidal yang dikenal untuk secara efektif menargetkan lipid dalam virus," kata O'Donnell.

"Yang belum kita ketahui adalah obat kumur mana yang aktif melawan membran lipid SARS-CoV-2 (penyebab Covid-19)," tambahnya.

Virus corona baru (Shutterstock)
Virus corona baru (Shutterstock)

Karena pandemi global masih sangat mempengaruhi setiap bagian masyarakat, Profesor O'Donnell mengakui betapa pentingnya untuk melakukan penelitian ini.

"Tinjauan kami terhadap literatur menunjukkan bahwa penelitian diperlukan sebagai hal yang mendesak untuk menentukan potensinya yang mungkin bisa digunakan melawan virus baru ini," ujar O'Donnell.

"Ini adalah area yang belum diteliti dari kebutuhan klinis utama  dan kami berharap proyek penelitian akan segera dimobilisasi untuk mengevaluasi lebih lanjut ini," imbuhnya.

Baca Juga: Istri Ajun Perwira Bicara Soal Rumah Mewahnya, Habiskan Dana Fantastis

Para peneliti percaya efektivitas obat kumur pada SARS-CoV-2 layak evaluasi klinis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI