"Ada beberapa survei yang dilakukan di Kanada di mana 47 persen petugas layanan kesehatan melaporkan perlunya dukungan psikologis, jadi hampir setengahnya," kata Kestel.
“Di China, kami memiliki angka berbeda untuk depresi ada 50 persen, kecemasan 45 persen, insomnia 34 persen," tambahnya.
Studi China yan diterbitkan dalam General Psychiatry pada bulan Maret, meneliti sekitar 52.730 orang dari 36 provinsi.
Dari 35 persen responden yang tertekan, yang paling parah adalah orang dewasa muda yang memperoleh terlalu banyak informasi tentang wabah dari media sosial, orang lanjut usia yang lebih rentan terhadap penyakit, dan pekerja migran.
Baca Juga: Cerita Adama Traore, Selalu Baca Al-Qur'an sebelum Bertanding
Sementara itu, para peneliti Australia dan Inggris mengemukakan bahwa pandemi ini dapat memicu penyakit mental yang lebih parah, dengan sejumlah kecil berpotensi berisiko terserang psikosis.