Dokter Peringatkan untuk Waspada Terhadap Sindrom Pasca-Virus pada Anak

Kamis, 14 Mei 2020 | 19:00 WIB
Dokter Peringatkan untuk Waspada Terhadap Sindrom Pasca-Virus pada Anak
Ilustrasi anak sakit. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para dokter memperingatkan pada setiap orang tua, rumah sakit, dan klinik harus bersiap untuk mendapati lebih banyak kasus kondisi membingungkan yang tampaknya mempengaruhi anak-anak setelah terinfeksi Covid-19, pada konferensi pers, Rabu (13/5/2020).

Kondisi yang disebut sindrom inflamasi multisistem pada anak-anak, tampaknya merupakan sindrom pasca-virus, kata Dr. Jeffrey Burns, spesialis perawatan kritis di Rumah Sakit Anak Boston yang telah mengoordinasikan sekelompok dokter global yang membandingkan catatan mengenai kondisi ini.

Saat ini, dilansir CNN Internasional, para dokter tengah menyelidiki kasus pada setidaknya 150 anak, kebanyakan dari mereka berada di New York, AS. Tetapi survei yang dilakukan CNN menemukan, rumah sakit dan klinik di kurang lebih 17 negara bagian dan Washington, DC, sedang memeriksa dugaan kasus yang sama.

"Sindrom inflamasi multisistem ini tidak secara langsung disebabkan oleh virus. Hipotesis utamanya, ini disebabkan oleh respon imun pasien," jelas Burns.

Baca Juga: Marak Jualan Surat Bebas Covid-19 di Internet, Pembeli Harus Lewat WA

Ilustrasi anak sakit karena Covid-19 (Shutterstock)

Gejalanya berupa demam persisten, peradangan dan fungsi yang buruk pada organ seperti ginjal atau jantung. Anak-anak juga dapat memiliki tanda peradangan pembuluh darah, seperti mata merah, lidah merah cerah, dan bibir pecah-pecah, ujar Dr. Moshe Arditi, pakar penyakit menular anak di Cedars-Sinai Medical Center di Los Angeles.

Direktur Departemen Kesehatan Masyarakat Illiniois, Ngozi Ezike, mengatakan ini adalah gangguan yang rumit.

"Ini adalah spektrum gangguan, dan dalam beberapa kasus, Anda akan mendapati seseorang yang menunjukkan gejala yang berkaitan dengan arteri koroner. (Tapi) terkadang tidak," jelas Ezike.

Namun, kondisi ini tidak terjadi pada semua anak-anak yang positif terinfeksi virus corona.

Ilustrasi anak demam karena Covid-19 (Shutterstock)

"Tampaknya ada respons yang tertunda terhadap infeksi Covid pada anak-anak ini," ungkap Arditi.

Baca Juga: Korea Selatan Akan Tingkatkan Privasi pada Pengungkapan Pasien Covid-19

Burns percaya lebih banyak kasus akan muncul karena Covid-19 dapat memengaruhi lebih banyak orang. Ini adalah kondisi yang langka, tetapi konsekuensi yang jarang terjadi akan terlihat lebih banyak atau sering ketika jutaan orang mulai terinfeksi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI