Suara.com - Cacar hingga Campak disebut Gejala Corona Covid-19, Dokter Ungkap Fakta.
Virus corona atau Covid-19 memiliki gejala umum seperti batuk, bersin, demam hingga sesak napas. Namun beberapa mengatakan bahwa Covid-19 juga menimbulkan gejala yang beragam termasuk di antaranya mengalami masalah kulit.
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Dr. Arini Astasari Widodo, SpKK mengatakan gejala Covid-19 pada kulit bukanlah satu hal yang pasti. Namun tidak ada salahnya tetap berperilaku waspada terhadap segala kemungkinan.
"Kelainan kulit ini menyerupai berbagai penyakit seperti campak, cacar air, alergi obat, biduran, dan lainnya. Sehingga, tidak berarti kalau mengalami kelainan kulit seperti ini pasti menderita Covid-19. Kelainan kulit yang mendahului gejala Covid-19 lainnya dapat membantu kita waspada," ujar Dr. Arini dalam acara diskusi online beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Jadwal Belajar dari Rumah TVRI Besok, Jumat 15 Mei 2020: Usaha Kaus Tie Dye
Meski begitu ia mengakui jika memang ada beberapa pasien Covid-19 yang mengalami masalah gejala kulit. Tapi gejalanya juga beragam dan tidak bisa digeneralisir, mengingat jenis kulit setiap orang berbeda. Kata dia bisa saja ada rasa gatal, nyeri, atau hanya salah satunya.
Dokter yang berpraktik di RS Abdi Waluyo itu menjelaskan jika ada pasien Covid-19 yang mengalami masalah kulit itu karena beragam faktor reaksi imunitas, kelainan organ seperti vasculitis atau peradangan pada pembuluh darah, atau bisa juga karena efek samping obat.
"Reaksi imunitas terhadap nukleotida virus yaitu dinamakan viral exanthems. Sekunder akibat kelainan organ lain yang disebabkan oleh COVID-19, seperti vasculitis atau vaskulopati thrombotic, karena Covid-19 membuat pembuluh darah rusak. Reaksi simpang atau efek samping obat yag di konsumsi," paparnya.
Ia menjelaskan, alasan kulit bisa terkena dampak dari Covid-19 lantaran ia memiliki protein ACE 2, atau pintu bagi virus corona bisa masuk ke tubuh dan menginfeksi penderitanya. Namun hingga kini belum ada penelitian dan bukti valid terkait hal ini, dimana virus bisa masuk ke tubuh melalui kulit.
"Pada kulit terdapat protein ACE 2, akan tetapi hubungan pasti keberadaaan protein ini dalam kulit dan manifestasi kulit pada Covid-19 belum ada penelitiannya," paparnya.
Baca Juga: Ada Benjolan di Bawah Lidah Rafathar, Kenali Gejala Penyakit Mucocele!
Begitu pun dengan lesi berbentuk memar, cacar hingga benjolan kemerahan pada pasien Covid-19 tidak bisa menjadi satu bukti kuat gejala Covid-19.
"Apakah lesi kulit pada pasien dengan Covid-19 berhubungan langsung dengan virus itu sendiri belum jelas ampai sekarang karena penelitian belum cukup kuat untuk menyimpulkan," terangnya.
Sehingga waspada harus tetap dilakukan, maka karena kondisi saat ini tidak bisa berkonsultasi ke rumah sakit jika tidak darurat. Maka layanan konsultasi online atau telemedicine bisa dimanfaatkan untuk menjawab hal ini.
"Namun harus tetap diingat bahwa Covid-19 hanya sedikit yang timbul gejala kulit, sebagian besar tidak disertai kelainan kulit. Pada penelitian pada bangsal Covid-19 di Eropa, hanya sekitar 20 persen yang terdapat kelainan kulit," tutupnya.