Suara.com - CDC: Skrining di Bandara Tak Efektif Cegah Virus Corona Masuk, Mengapa?
Sejumlah negara kini mulai membuka penerbangan dengan memperketat skrining atau pemeriksaan di bandara. Namun, sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa skrining di bandara bandara untuk Covid-19 di sebagian besar bandara sayangnya tidak efektif dalam menghentikan virus mematikan dari penularan.
Seperti diketahui, saat berita tentang virus corona yang berpotensi menjadi pandemi mematikan pertama kali muncul dari Wuhan, China, salah satu tindakan pencegahan pertama yang dilakukan kebanyakan negara adalah skrining dan pemeriksaan di bandara untuk penerbangan dan penumpang yang masuk.
Hal ini menyebabkan pemeriksaan kesehatan wisatawan yang datang dari berbagai, yang meliputi pemeriksaan suhu yang rumit dan wawancara yang harus dilalui penumpang sebelum mereka dapat memasuki sebuah negara.
Baca Juga: Viral Video Tenaga Medis Tiru Power Rangers, Najwa Shihab Ikut Memuji
Namun, sebuah laporan baru oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) bahwa semua hal itu tidak akan menghentikan Covid-19 masuk dan berhenti menularkan di sebuah negara. Demikian seperti dikutip dari laman Medical News.
"Meskipun ada upaya intensif, sistem penapisan wisatawan tidak secara efektif mencegah pengenalan Covid-19 ke California," kata CDC menyimpulkan dalam laporan baru yang dirilis.
Bahkan, hanya tiga dari 11, 547 wisatawan internasional yang dilaporkan ke otoritas kesehatan setempat untuk tindak lanjut setelah awalnya mendarat di bandara di California dari tanggal 3 Februari hingga 17 Maret. Dua dari wisatawan ini dilaporkan berasal dari Iran, sementara satu datang dari China.
“Kami tahu pentingnya kasus yang terjadi di luar negeri. Dan kami berusaha untuk menghadapinya. Tapi kami tidak tahu apa yang telah kami lakukan. Kami menggunakan banyak sumber daya dengan cara yang sangat tidak terkoordinasi untuk mencoba menyelesaikan masalah, ketika sudah terlambat, ”kata Dr. John Swartzberg, profesor klinis emeritus penyakit menular dan vaksinologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat UC Berkeley.
Menurut ahli tersebut ini salah satunya karena skrining di bandara tidak dapat mendeteksi infeksi yang tidak menunjukkan gejala. Untungnya, perbaikan sedang dilakukan dan pembatasan perjalanan yang lebih baik sedang dipraktikkan.
Baca Juga: Prediksi Dokter Italia: Covid-19 Melemah, Hilang Sebelum Vaksin Ditemukan