Studi: Tingkat suPAR Bisa Prediksi Keparahan Pasien Covid-19

Kamis, 14 Mei 2020 | 09:26 WIB
Studi: Tingkat suPAR Bisa Prediksi Keparahan Pasien Covid-19
Medical ventilator sebagai ilustrasi [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi baru menunjukkan bahwa reseptor aktivator plasminogen urokinase yang larut dalam protein (suPAR) dapat membantu para ilmuwan memprediksi pasien yang cenderung mengembangkan Covid-19 parah.

Dilansir dari Medical News Today, penelitian tersebut diterbikan di jurnal Critical Care. Studi ini dianggap dapat membantu dokter mengidentifikasi orang-orang yang lebih mungkin membutuhkan dukungan perawatan intensif.

Dalam penelitian ini, penulis melihat hubungan antara tingkat tinggi suPAR dalam darah orang dengan Covid-19 dan tingkat keparahan penyakit.

“Kami mengukur suPAR sebagai bagian dari diagnosa Covid-19, kami mungkin tahu siapa yang harus diawasi dan siapa yang bisa pulang," kata Prof. Jochen Reiser, Ralph C. Brown, MD, Profesor Ilmu Penyakit Dalam, Ketua Departemen Ilmu Penyakit Dalam di Rush University, Chicago, dan penulis penelitian terkait.

Baca Juga: Waspada, Ini Kaitan Gangguan Tidur dengan Hipertensi

"Dengan memantau tingkat suPAR plasma memungkinkan pemantauan yang lebih baik dan menerapkan perawatan baru dan suportif sejak dini,” tambahnya.

Studi ini menganalisis data 15 pasien Covid-19 dari Rush University Medical Center dan 57 pasien dari University of Athens Medical School di Yunani.

Coronavirus. (Shutterstock)
Coronavirus. (Shutterstock)

Setelah mengukur kadar darah pasien, para peneliti melihat berapa lama sebelum pasien membutuhkan intubasi yang melibatkan ventilator.

Para peneliti menemukan bahwa mereka yang memiliki kadar suPAR yang lebih tinggi dalam darah membutuhkan intubasi lebih cepat daripada mereka yang memiliki kadar suPAR yang lebih rendah.

“Ini adalah laporan pertama di dunia yang menunjukkan bahwa suPAR yang meningkat pada pasien Covid-19 dapat memprediksi keparahan," kata Raiser.

Baca Juga: THR PNS Besok 15 Mei Cair, Totalnya Rp 29,38 Triliun

“Karena suPAR adalah reaktan dari sistem kekebalan tubuh bawaan, itu adalah indikator tingkat keparahan penyakit. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kadar suPAR plasma, semakin buruk paru-paru pasien. Semakin tinggi tingkat suPAR, semakin memungkinkan pasien membutuhkan ntubasi,” tambahnya.

Penelitian ini hanya studi kecil dan karena itu temuannya memerlukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi bahwa suPAR adalah prediktor efektif keparahan Covid-19.

Seperti disebutkan dalam artikel terbaru di BMJ, ini adalah masalah umum untuk penelitian yang dipublikasikan saat ini pada model prediksi Covid-19.

Meskipun demikian, temuan ini mengarahkan para peneliti untuk melakukan penelitian di masa depan, termasuk untuk menargetkan suPAR adalah pilihan pengobatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI