4 Aspek Kehidupan yang Akan Berubah Saat Kehidupan New Normal

Risna Halidi Suara.Com
Kamis, 14 Mei 2020 | 04:00 WIB
4 Aspek Kehidupan yang Akan Berubah Saat Kehidupan New Normal
Ilustrasi konsep new normal (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - 4 Aspek Kehidupan yang Akan Berubah Saat Kehidupan New Normal

Sikap penerimaan tanpa syarat terhadap kondisi yang ada menjadi hal yang penting pada kehidupan New Normal. New normal sendiri merupakan istilah yang merujuk dengan penerimaan terhadap kejadian pandemi Covid-19 seperti sekarang.

Kemampuan adaptasi seseorang terhadap kondisi new normal, membuatnya mampu untuk mengembangkan kebiasaan-kebiasaan baru dan memandang kehidupan dengan cara yang lebih realistis terhadap situasi yang sebelumnya dianggap sebagai disrupsi pada semua aspek kehidupannya.

Beberapa aspek perubahan yang mulai dilakukan pada mereka yang telah mencapai tahap ini diantaranya adalah:

Baca Juga: Beda dengan Anies, PDIP DKI: Kesalahan Data Bansos Tahap I Capai 2 Persen

1. Terbentuknya gaya hidup stay at home
Pandemi Covid-19 memaksa masyarakat untuk menerapkan gaya hidup stay at home atau di rumah aja. Pada akhirnya, mobilitas akan menurun drastis, masyarakat juga akan diminta selalu menggunakan masker saat bepergian ke luar rumah. Belanja keperluan sehari-hari akan bergantung pada aplikasi atau online. Orang juga akan lebih selektif dalam belanja (kebutuhan vs keinginan).

2. Back to basic
Aktivitas akan lebih banyak terpusat di rumah. Masyarakat juga akan cenderung kembali ke bahan-bahan tradisional atau herbal untuk menjaga kesehatan tubuh. Aktivitas sederhana seperti mencuci tangan hingga berjemur di bawah sinar matahari akan menjadi kegiatan yang kerap dilakukan.

3. Optimalisasi virtual
Aturan bekerja dari rumah atau work from home hingga sekolah dari rumah akan sangat memanfaatkan teknologi. Ini diperkirakan akan melahirkan generasi rapat virtual. Bahkan konsultasi kesehatan juga akan banyak menggunakan teknologi dengan mengandalkan layanan telemedicine.

4. Timbulnya kebersamaan dan rasa senasib sepenanggung
Pada akhirnya, rasa kemanusiaan dan kebersamaan akan sangat diuji dan akan menjadi hal yang berarti di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang.

Namun, tidak semua orang memiliki ketangguhan yang sama untuk mencapai tahap penerimaan. Seseorang yang biasanya mudah tertekan, akan merasakan dampak pandemi lebih berat.

Baca Juga: Pekerjaan Papa Angkat Syahrini Terbongkar, Sandra Dewi Cemaskan Sifat Suami

Untuk menyiasati situasi tertekan dan tidak mengalami stres yang berlarut-larut, dr. Leonardi Goenawan, Sp.KJ Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa dari RS Pondok Indah Puri Indah dan RS Pondok Indah Bintaro Jaya mengungkapkan ada beberapa hal yang bisa diterapkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI