Suara.com - Virus corona Covid-19 menyerang manusia dengan berbagai gejala. Tapi, gejala virus corona Covid-19 yang paling umum adalah batuk, demam dan sesak napas.
Sebanyak 40 persen pasien corona Covid-19 yang dirawat di rumah sakit memiliki penyakit kardiovaskular atau serebrovaskular. Baru-baru ini, ahli kesehatan pun menemukan angina pektoris sebagai gejala lain virus corona Covid-19.
Menurut Mayo Clinic yang dilansir oleh Express, angina pektoris adalah jenis nyeri dada yang disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke jantung. Angina adalah gejala penyakit arteri koroner.
Tanda-tanda seseorang mengalami angina pektoris biasanya merasaka dada seperti diremas, ditekan, berat dan sesak. Beberapa orang dengan angina pektoris juga merasa dadanya seperti ditimpa beban berat.
Baca Juga: Ingin Tahu Apakah Anda Berisiko Gangguan Mental? Coba Tes Kepribadian Ini
Orang yang mengalami angina pektoris juga mungkin merasakan sakit di lengan, leher, rahang, bahu atau punggung.
Gejala lain dari angina pektoris termasuk pusing, kelelahan, mual, sesak napas dan berkeringat. Dokter perlu memeriksa dan mengevaluasi gejala ini untuk menentukan perawatan yang tepat.
Meskipun angina pektoris cukup umum, tapi kondisi ini mirip dengan jenis nyeri dada lainnya yang membuatnya sulit dibedakan.
Lalu, bagaimana corona Covid-19 memengaruhi kesehatan jantung?
Penelitian oleh Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Texas di Houston, virus corona Covid-19 terkait dengan cedera jantung pada pasien dengan kondisi jantung dianalisis.
Baca Juga: Kenali 3 Masalah Kulit Saat di Rumah Aja,Cari Tahu Penyebab dan Solusinya
"Para ahli telah mengetahui bahwa penyakit corona Covid-19 yang menyebabkan infeksi pernapasan yang bisa mengakibatkan kerusakan paru-paru dan kematian pada kasus yang parah," hasil studi tersebut.
Dr Mohammed Madjid yang melakukan studi itu juga mengatakan seseorang tanpa penyakit jantung pun bisa mengalami masalah pada otot jantung bila terinfeksi virus corona Covid-19.
Pada kasus virus corona Covid-19 yang kritis, biasanya pasien mengalami kegagalan pernapasan, syok septik atau kegagalan banyak fungsi organ yang menyebabkan kematian.
"Masuk akal bila komplikasi kardiovaskular akibat corona Covid-19 terjadi pada pasien yang mengalami gejala parah karena respons inflamasi tinggi terkait penyakit ini.
Studi mereka juga menemukan penelitian dari epidemi virus corona sebelumnya menunjukkan bahwa infeksi virus bisa menyebabkan sindrom koroner akut, aritmia, eksaserbasi dan gagal jantung.