Usai Olahraga, Perlukah Minum Minuman Isotonik?

Rabu, 13 Mei 2020 | 13:05 WIB
Usai Olahraga, Perlukah Minum Minuman Isotonik?
Minum minuman isotonik. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Usai Olahraga, Perlukah Minum Minuman Isotonik?

Kita sering mendengar iming-iming bagaimana minuman isotonik atau minuman penambah energi sangat baik dikonsumsi setelah berolahraga. Benarkah demikian?

Lalu apa bedanya minuman isotonik dengan air putih? Mana yang lebih unggul?

Dokter spesialis olahraga dr. Michael Triangto, Sp.KO mengatakan pada dasarnya minuman isotonik untuk olaharaga baik diminum setelah olahraga karena faktor iming-iming iklan. Padahal minuman isotonik direkomendasikan untuk orang yang melakukan olaharaga berat.

Baca Juga: Jangan Coba-coba, Ini Akibatnya Kalau Olahraga Tanpa Pemanasan

"Itu kan di televisi menampilkan olahraga berat, jadi minuman isotonik," ujar dr. Michael dalam dalam diskusi online bersama @guesehat, Selasa (12/5/2020).

Ia mengatakan untuk orang yang hanya bergerak atau melakukan aktivitas fisik seperti olahraga tapi kurang dari 45 menit. Atau melakukan intensitas yang ringan menurutnya minuman isotonik tidaklah perlu. Cukup minum air putih sebagai pengganti cairan yang hilang.

"Namun bila mana olahraga intenstias berat 45 menit atau lebih dari 1 jam kita gunakan minuman isotonik, tidak ada yang salah apa yang dianjurkan di televisi dan sebagainya," papanya.

ilustrasi minuman isotonik. (shutterstock)
ilustrasi minuman isotonik. (shutterstock)

dr. Michael melanjutkan pada dasarnya memang untuk recovery atau pemulihan energi setelah olahraga, minuman isotonik akan membantu. Namun, sebagai catatan apabila fisik dalam keadaan berjalan jauh, sehingga yang lepas dari tubuh bukan hanya cairan melalui keringat, tetapi juga zat garam.

"Jadi itu sebabnya mengapa minuman isotonik tadi, pada saat keluar cairan tubuh keringat, namun kita juga keluar garam-garam energi yang terbakar. Juga energi ini harus digantikan karena olahraga yang masih panjang," tandasnya.

Baca Juga: Pakai Masker saat Olahraga, 3 Siswa di China Pingsan Lalu Meninggal

Pemahaman inilah yang harus dibangun kata dr. Michael sehingga masyarakat tidak asal termakan iklan. Cermati lebih dulu apakah produk yang dijual sesuai keadaan situasi diri sendiri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI