Anak-anak Pasien Covid-19 Bisa Sama Parahnya dengan Kelompok Usia Lain

Rabu, 13 Mei 2020 | 09:42 WIB
Anak-anak Pasien Covid-19 Bisa Sama Parahnya dengan Kelompok Usia Lain
Ilustrasi anak memakai masker. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah penelitian oleh Departemen Pediatri Sekolah Kedokteran Robert Wood Johnson yang diterbitkan di jurnal JAMA Pediatrics menyatakan, bahwa anak-anak hingga remaja bisa memiliki risiko yang sama besarnya dengan orang dewasa akibat Covid-19.

Dilansir dari Zmescience, kondisi tersebut dipicu oleh penyakit bawaan hingga obesitas.

"Gagasan bahwa Covid-19 berisiko kecil pada orang muda adalah salah," kata Lawrence C. Kleinman, profesor dan wakil ketua untuk pengembangan akademik di Sekolah Kedokteran Rutgers Robert Wood Johnson.

“Sementara anak-anak lebih cenderung menjadi sakit jika mereka memiliki kondisi kronis lainnya, termasuk obesitas, penting untuk dicatat bahwa anak-anak tanpa penyakit kronis juga berisiko. Orangtua harus terus menganggap serius virus ini,” tambahnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi dan Ma'ruf Amin Bayar Zakat Via Online

Pada penelitian yang berjudul: Karakteristik dan Hasil Anak-Anak dengan Penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19) Infeksi Diakui ke Unit Perawatan Intensif AS dan Kanada Pediatric itu meneliti 48 anak.

Para penulis mengikuti 48 anak-anak Amerika dan Kanada dan orang muda, mulai dari bayi hingga anak muda berumur 21 tahun yang dirawat di unit perawatan intensif anak (PICU) untuk Covid-19 pada bulan Maret dan April.

Lebih dari 80 persen dari mereka (43 individu) memiliki kondisi kronis yang mendasari mulai dari obesitas, diabetes, atau kejang hingga penyakit paru-paru kronis dan penekanan kekebalan.

Dari kelompok tersebut, 38 persen (18 orang) membutuhkan ventilasi invasif. Secara keseluruhan, 73 persen pasien dalam penelitian ini (35 orang) datang ke rumah sakit dengan gejala pernapasan.

Ilustrasi anak menangis [Shutterstock]
Ilustrasi anak menangis [Shutterstock]

Selama di rumah sakit, 23 persen pasien (11 orang) mengalami kegagalan 2 atau lebih sistem organ. Dua dari mereka meninggal saat menerima perawatan. Pada akhir periode penelitian, 31 persen (15 orang) masih dirawat di rumah sakit, dengan 3 masih membutuhkan dukungan ventilasi dan 1 menerima oksigenasi membran ekstrakorporeal.

Baca Juga: Netizen Gemas, Kylie Jenner Uji Kesabaran Anaknya Pakai Semangkuk Cokelat

"Studi ini memberikan pemahaman dasar tentang beban penyakit awal Covid-19 pada pasien anak," kata Hariprem Rajasekhar, seorang intensiv anak yang terlibat dalam penelitian di Departemen Pediatri Sekolah Kedokteran Robert Wood Johnson.

"Temuan ini mengkonfirmasi bahwa penyakit yang muncul sudah tersebar luas pada bulan Maret dan tidak universal di antara anak-anak," tambahnya.

Secara keseluruhan, tim mencatat tingkat kematian 4,2 persen di antara kelompok yang dirawat di PICU.

Mereka juga menyoroti insiden kegagalan pernapasan yang lebih rendah terlihat dalam penelitian ini dibandingkan dengan yang terlihat pada pasien ICU dewasa.

Namun demikian, para peneliti masih khawatir tentang sindrom kawasaki terkait Covid-19 baru yang terlihat pada anak-anak di wilayah New York.

“Meskipun pengumpulan data kami untuk penelitian ini telah berakhir, kami terus mengembangkan kolaborasi dengan rekan-rekan di wilayah kami dan di seluruh negeri untuk mencoba memahami komplikasi yang lebih parah ini,” kata Rajasekhar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI