Studi: Tidur Pendek Berdampak Negatif pada Orang Dewasa dengan Asma

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Selasa, 12 Mei 2020 | 20:30 WIB
Studi: Tidur Pendek Berdampak Negatif pada Orang Dewasa dengan Asma
Ilustrasi kurang tidur dan istirahat. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tidur nyenyak dan cukup sangat penting untuk kesehatan yang baik. Namun penelitian terbaru mengungkapkan bahwa terlalu sedikit tidur, dan kadang-kadang terlalu banyak tidur dapat berdampak negatif pada orang dewasa dengan asma.

Hal itu dijabarkan dalam artikel baru di jurnal ilmiah American College of Allergy, Asthma and Immunology (ACAAI), dilansir dari Medical Xpress.

"Penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa kualitas tidur yang buruk memiliki efek negatif pada gejala asma pada remaja," kata Faith Luyster, Ph.D., penulis utama penelitian ini.

"Studi kami menunjukkan bahwa orang dewasa dengan asma sama-sama dipengaruhi oleh terlalu sedikit (atau kadang-kadang terlalu banyak) tidur," tambahnya.

Baca Juga: Selain Begadang, Tidur Lebih Awal Juga Pengaruhi Kesehatan Jantung?

Dibandingkan dengan orang yang tidur normal, orang yang tidur pendek dan panjang memiliki proporsi yang lebih tinggi dari orang yang melaporkan mengalami serangan asma dalam satu tahun terakhir.

Mereka juga dilaporkan memiliki lebih banyak hari dengan gangguan kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan. Kualitas hidup yang terganggu ditandai oleh lebih banyak hari kesehatan fisik dan mental yang buruk.

Ilustrasi lelaki tidur nyenyak. (Shutterstock)
Ilustrasi lelaki tidur nyenyak. (Shutterstock)

Studi ini menyurvei 1.389 orang dewasa berusia 20 tahun ke atas yang merupakan penderita asma. Dari kelompok itu, 25,9 persen tidur 5 jam atau kurang, 65,9 persen tidur 6-8 jam dan 8,2 persen tidur 9 jam atau lebih.

Tidur pendek, dibandingkan dengan tidur normal, memiliki kemungkinan lebih besar serangan asma, batuk kering, dan rawat inap semalam selama setahun terakhir.

Tidur pendek juga memiliki kualitas hidup terkait kesehatan yang secara signifikan lebih buruk, baik secara fisik maupun mental.

Baca Juga: Miskin karena Corona, Janda 1 Anak Tidur di Masjid, Tak Mampu Bayar Kost

Peluang tidur panjang untuk memiliki beberapa batasan aktivitas karena mengi lebih tinggi bila dibandingkan dengan tidur normal. Tidak ada perbedaan signifikan dalam hasil pasien yang dilaporkan dan penggunaan layanan kesehatan yang diamati antara tidur panjang dan normal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI