Anak Didiagnosis Lupus, Ini Hal yang Harus Dilakukan Orangtua

Selasa, 12 Mei 2020 | 15:26 WIB
Anak Didiagnosis Lupus, Ini Hal yang Harus Dilakukan Orangtua
Ilustrasi Yayasan Lupus Indonesia peringati Hari Lupus Dunia. (Dok Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anak Didiagnosis Lupus, Ini Hal yang Harus Dilakukan Orangtua

Dua hari lalu kita baru saja merayakan Hari Lupus Sedunia yang diperingati 10 Mei setiap tahunnya. Lupus adalah salah satu penyakit autoimun, di mana sistem imun tubuh bekerja secara keliru menyerang organ tubuh.

Lupus pada umumnya terjadi pada anak-anak dan remaja, khususnya mereka yang berusia 15 tahun ke atas. Penyakit ini membuat aktivitas anak terhambat, karena mudah jatuh sakit dan memiliki daya tahan tubuh lemah.

Lalu, apa yang harus dilakukan apabila anak didiagnosis lupus oleh dokter? Biasanya orang tua cenderung takut, panik, hingga menyalahkan diri sendiri.

Baca Juga: Guru Besar UGM: Berjemur Bisa Memperparah Penyakit Lupus

Konsultan Alergi Imunologi Anak, Dr. Reni Ghrahani Dewi Majang, Sp.A(K), M.Kes mengingatikan orang tua untuk tenang dan tidak panik berlebihan. Alih-alih habis energi untuk panik dan curiga, alangkah baiknya kata dia untuk fokus pada pengobatan.

"Penyakit lupus ini merupakan penyakit jangka panjang, artinya anak harus mendapatkan pengobatan optimal, bila dapat pengobatan harus jalani dengan baik," ujar Dr. Reni dalam diskusi online di Instagram Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Selasa (12/5/2020).

Untuk memaksimalkan pengobatan dan konsentrasi pada kesembuhan, orangtua juga disarankan untuk membentuk tim bekerjasama dengan dokter yang menangani anaknya. Apalagi anak dengan lupus juga harus mendapat dukungan dari orang sekitar.

Penyakit lupus. (Shutterstock)
Penyakit lupus. (Shutterstock)

"Harus bentuk tim orang tua dan dokter, juga support dari orangtua dan keluarga, sehingga ada pemahan, dan tidak ada salah persepsi," jelasnya.

Mirisnya memang, lupus ini masih tertanam stigma negatif di masyarakat bahwa ini penyakit menular yang harus dijauhi. Bahkan saking persepsi masyarakat yang belum tumbuh, seringnya keluarga dengan anak lupus dijauhi oleh lingkungan sekitar.

Baca Juga: Penyakit Lupus Disebut Tingkatkan Risiko Covid-19, Begini Penjelasannya

"Lupus ini perlu penanganan yang baik supaya anak dapat pelayanan optimal, kita kadang perlu psikolog, dokter rehabilitasi. Dokter mata juga kita butuhkan untuk melihat terapi pengobatan yang diberikan." tutupnya.

Kasus anak dengan lupus memang cukup banyak di dunia. Menurut data Arthritis Foundation ada sekitar 25.000 anak-anak dan remaja yang menderita lupus atau gangguan terkait sistem imun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI