Ilmuwan Inggris Sebut Mutasi Virus Corona Hambat Penelitian Vaksin dan Obat

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 12 Mei 2020 | 13:40 WIB
Ilmuwan Inggris Sebut Mutasi Virus Corona Hambat Penelitian Vaksin dan Obat
Ilustrasi virus corona. [Pixabay]/emmagrau]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ilmuwan Inggris Sebut Mutasi Virus Corona Hambat Penelitian Vaksin dan Obat

Penelitian vaksin dan obat virus Corona Covid-19 menemui hambatan, setelah peneliti menyebut virus Sars-Cov-2 mengalami mutasi akibat penularan manusia ke manusia.

Dilansir Anadolu Agency, para peneliti yang digawangi oleh London School of Hygiene & Tropical Medicine (LSHTM) mengidentifikasi beberapa mutasi pada Covid-19 yang dihasilkan dari peningkatan penularan di antara manusia, yang dapat berdampak pada keampuhan vaksin atau obat untuk bekerja melawan virus.

LSHTM mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa walaupun mutasi pada virus lazim terjadi, mutasi ini berbeda karena terjadi secara bersamaan di seluruh dunia. Hal ini menunjukkan bahwa mereka memberikan keuntungan pada virus.

Baca Juga: Mutasi virus Corona Membingungkan Para Ilmuwan

Tim mengatakan mutasi ini harus dipantau secara ketat jika mereka mempengaruhi vaksin yang dikembangkan terhadap virus, atau membuat virus lebih agresif.

Para peneliti menganalisis mutasi di lebih dari 5.000 virus dari seluruh dunia, mencari pola yang dapat menunjukkan bahwa virus beradaptasi dengan inang manusia.

Ilustrasi vaksin Covid-19. [Shutterstock]
Ilustrasi vaksin Covid-19. [Shutterstock]

Profesor Martin Hibberd dari LSTHM mengatakan secara keseluruhan, virus tampaknya tidak bermutasi sangat banyak dan sebagian besar strain relatif mirip satu sama lain. Ini menunjukkan bahwa virus beradaptasi dengan baik pada manusia dan tidak berubah dengan cepat.

“Namun, sementara jumlah variasi genetik pada tahap pandemi ini relatif kecil, kami telah melihat beberapa yang terlihat penting bagi virus dan ini dapat memiliki implikasi penting untuk diagnostik, vaksin dan terapi,” lanjut dia.

Tim peneliti menyerukan pengawasan terus-menerus tentang bagaimana virus Covid-19 beradaptasi dan memantau bagaimana mutasi mengubah karakteristik dan penularan virus.

Baca Juga: Peneliti Menemukan Ratusan Mutasi Virus Corona, Apa Dampaknya?

Sejak pertama kali muncul di Wuhan, China, pada Desember lalu, virus korona telah menyebar ke setidaknya 187 negara dan wilayah.

Menurut data yang dikumpulkan oleh Johns Hopkins University Amerika Serikat, lebih dari 4,1 juta kasus telah dilaporkan di seluruh dunia sejak Desember lalu, dengan angka kematian melebihi 285.000 dan lebih dari 1,4 juta dinyatakan sembuh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI