Jarang Berjemur Bisa Menimbulkan Masalah Kesehatan?

Selasa, 12 Mei 2020 | 12:55 WIB
Jarang Berjemur Bisa Menimbulkan Masalah Kesehatan?
Cara Berjemur yang Benar saat Pandemi Corona
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jarang Berjemur Bisa Menimbulkan Masalah Kesehatan?

Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mengimbau kita untuk tetap berada di rumah aja. Hal tersebut kadang membuat kita melewatkan banyak kesempatan untuk berjemur.

Lalu apakah hal tersebut bisa menimbulkan masalah kesehatan?

Sebelumnya, berjemur dikaitkan dapat meningkatkan imunitas tubuh guna menangkal virus corona penyebab sakit Covid-19 karena memicu pembentukan vitamin D dalam tubuh.

Baca Juga: Lee Sachi Ingin Segera Resmi Bercerai dari Okan Cornelius

Dipaparkan oleh spesialis kulit dan kelamin dr Henry Tanojo, SpKK, sebanyak 10 persen vitamin D didapatkan dari makanan, sedangkan 90 persennya dari berjemur.

Menurutnya, sebenarnya tidak ada bahaya apabila jarang berjemur, yang penting kita bisa memastikan daya tahan tubuh dalam keadaan bagus.

"Ada corona di mana-mana tapi kalau daya tahan tubuh kita baik, semoga kita nggak kena," tutur dr Henry dalam Live IG bersama ID Derms, Senin (11/5/2020).

Berjemur tidak wajib untuk dilakukan, akan tetapi sangat baik dilakukan agar tubuh lebih sehat. Dan perlu diingat jika ingin berjemur jangan berlebihan.

"Karena nanti malah penurunan daya tahan tubuh, dapat kanker malah nggak sehat juga," sambungnya.

Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Kapal Tanker di Belawan Medan Jadi 7 Orang

Kurang atau tidak adanya tempat untuk berjemur juga bisa menjadi salah satu kendala. Sehingga banyak orang yang mengambil alternatif untuk berjemur dengan sinar matahari yang masuk ke dalam rumah.

Akan tetapi, menurut sebuah penelitian, sinar UVB yang membantu pembentukan vitamin D dalam tubuh tidak dapat menembus kaca.

Sehingga jika ingin mendapatkan manfaatnya, sebaiknya berjemur dengan jendela terbuka atau lebih baik di luar rumah dengan sinar matahari langsung terkena kulit.

dr Henry menyebut bersyukur kita hidup di Indonesia yang memiliki sinar matahari berlimpah sepanjang tahun. Hal ini tentu tidak bisa didapatkan di negara lain yang memiliki empat musim misalnya.

"Jadi terus terang kesempatan kita mendapatkan vitamin D lebih banyak, tinggal kita mau memanfaatkannya atau tidak," tandasnya.  


 
 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI