Suara.com - Catat! Tiga Hal Penting Soal Penis Patah yang Wajib Diketahui Lelaki
Tidak ada lelaki yang ingin mengalami penis patah. Meski begitu, angka kejadian kasus cedera ini terus dilaporkan dari tahun ke tahun.
Penis patah dalam bahasa kedokteran disebut sebagai penile fracture. Meski tidak bertulang, bukan berarti penis tidak bisa patah.
Ya, penis patah adalah cedera yang hanya bisa dialami oleh lelaki. Ingin tahu lebih banyak soal penis patah, simak fakta-fakta pentingnya berikut ini ya!
Baca Juga: Lelaki Wajib Tahu! Ini Tanda Bau Penis yang Sehat
1. Proses kejadian penis patah, apa yang rusak?
Secara medis, penis patah dikenal dengan sebutan fratur penis. Tetapi, kondisi ini bukan berarti penis Anda patah seperti mematahkan tulang.
Penis patah berbeda dengan patah tulang yang biasanya terjadi di lengan atau kaki, karena tidak ada tulang di penis.
2. Posisi seks bisa bikin penis patah
Baca Juga: Pamer Penis ke Istri Orang, Perut Hendro Ditusuk-tusuk, Darah Bercucuran
Banyak orang berpikir risiko penis patah hanyalah isapan jempol belaka, padahal kondisi ini bisa terjadi dalam kehidupan nyata, seperti jika Anda melakukan posisi seks tertentu.
Dilansir dari laman Nypost.com, risiko penis patah bisa terjadi ketika lelaki bercinta dengan posisi seks membungkuk saat ereksi memuncak. Akibatnya selaput yang menutupi jaringan ereksi penis pecah dan lelaki biasanya akan mengerang kesakitan.
Dalam banyak kasus, lelaki akan membiarkan kondisi ini tidak diobati karena rasa malu. Padahal jika dibiarkan bisa mengalami kelumpuhan penis yang menyebabkan organ seksualnya tidak berfungsi.
Para ahli pun mengungkapkan tiga posisi seks paling berbahaya bagi kaum Adam menurut hasil penelitian. Gaya bercinta doggy style berada pada urutan pertama yang paling sering menyebabkan penis patah, yakni sekitar 41 persen.
Posisi seks kedua ditempati oleh gaya bercinta misionari yang menuntut lelaki di bagian atas, karena mengakibatkan 25 persen kasus penis patah. Selanjutnya gaya bercinta yang dapat memicu kondisi ini adalah women on top.
"Kami tidak melihat perbedaan antara tingkat keparahan penis patah saat posisi seks doggy style dan man on top. Namun doggy style memiliki tingkat keparahan penis patah yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan gaya bercinta women on top," ujar peneliti.