Berpuasa adalah salah satu cara untuk menstimulasi autofagi di dalam tubuh. "Puasa adalah cara paling efisien untuk memunculkan autofagi, dan tidak membutuhkan produk atau teknoplogi khusus," imbuh Thurlow.
Kuncinya adalah tubuh perlu membalikkan saklar metabolisme dari membakar glukosa atau gula sebagai bahan bakar untuk menggunakan asam lemak dan ketone sebagai energi. Ini bisa memakan waktu antara 10 hingga 14 jam puasa.
Sayangnya, riset mengenai manfaat kesehatan autofagi masih dalam tahap awal dan bahkan belum dilakukan pada manusia. Akan tetapi peneliti telah menghimpun berbagai macam manfaat autofagi pada kesehatan:
1. Memperpanjang Umur
Baca Juga: Postingan Baju Lebaran Mutia Ayu Dihapus dan 4 Berita Hits Lainnya
Dengan menyingkirkan sekumpulan sel-sel rusak, autofagi bisa menyebabkan panjang umur dan menurunkan kemungkinan terserang penyakit terkait usia. Menurut studi JCI, autofagi berkontribusi memberikan umur lebih panjang pada sel-sel tubuh baik hewan maupun manusia.
2. Menurunkan Risiko Kanker
Autofagi juga dapat menekan risiko kanker. Thurlow menyebut hal ini disebabkan autofagi menyingkirkan sel-sel rusak yang berpotensi menjadi kanker. Autofagi yang ditimbulkan oleh puasa dapat membuat pengobatan kanker menjadi lebih efektif.
3. Meningkatkan Respons Imun
Tak hanya sel-sel rusak, autofagi juga menyingkirkan bakteri, virus, dan patogen lainnya yang bisa menyebabkan infeksi. Sekaligus menjaga respons inflamasi tubuh dengan baik.
Baca Juga: Studi Terbaru: Virus Corona Perpendek Umur Pasien Hingga 10 Tahun
4. Menurunkan Risiko Penyakit Degeneratif Saraf
Ditemukan juga bahwa autofagi berperan dalam melindungi tubuh dari penyakit degeneratif saraf seperti Alzheimer's, Huntington's, dan penyakit Parkinson's.
5. Regulasi Gula Darah Lebih Baik
Sebuag riset pada tikus menunjukkan bahwa autofagi menurunkan obesitas dan resistensi insulin dengan menyingkirkan mitokondria yang rusak dan mengalami stres oksidatif.